kotatuban.com — 12 September 2019
Khataman Al Qur’an menjadi acara pertama dalam rangkaian acara pembekalan KKN Sekolah Tinggi Kulliyatul Qur’an (STKQ) Al Hikam Depok di kecamatan Bangilan, kabupaten Tuban.
STKQ Al Hikam adalah lembaga pendidikan yang didirikan oleh mantan Ketum PBNU KH. Ahmad Hasyim Muzadi, yang didalamnya memiliki program pendidikan khusus bagi santri-santri yang telah memiliki hafalan Al-Qur’an 30 juz .
Acara tersebut dipimpin oleh Ustadz Adib Minanul Cholik. Sebelum khataman, ketua STKQ Al-Hikam tersebut juga memberikan beberapa pengarahan yang bertujuan agar para mahasiswa memahami format dan tujuan program selama kuliah kerja nyata. Sekaligus pembagian wilayah tugas kkn yang terdiri dari sebelas kecamatan. Antara lain: Bangilan, Singgahan, Pelumpang, Jatirogo, Montong 1, Montong 2, Merakurak, Semanding, Jenu, Bancar dan Palang. Masing-masing kecamatan ditempati oleh dua mahasiswa.
Hadir pula dalam kesempatan itu Gus Hakim, selaku putra pertama pendiri pesantren Al Hikam. Beliau menyampaikan hakikat KKN adalah untuk menghidupkan kembali kemanfaatan Al Hikam untuk Tuban, sebagai tempat kelahiran Almarhum KH. Hasyim Muzadi. “Kemanfaatan kembali dari sumbernya, miqotnya,” demikian tegas beliau.
Acara KKN tersebut merupakan kerjasama dari STKQ Al Hikam bersama dengan Sahabat Al Hikam dan komunitas Tuban Berdaya yang didukung oleh berbagai elemen masyarakat khususnya di Bangilan, Tuban.
Dalam kesempatan tersebut, Cak Sholeh, selaku ketua Sahabat Al Hikam menyampaikan beberapa tugas penting di dalam pengabdiaan di banyak kecamatan tesebut selama empat puluh hari kedepan. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa pemilihan warna kaos KKN -yakni hijau biru- tidaklah tanpa makna melainkan agar tidak menyerupai simbol warna partai tertentu. Menandakan bahwa program ini ditujukan untuk semua kalangan tanpa terkecuali.
Setelah zuhur, acara berhenti sejenak untuk ishoma dan dilanjutkan pada pukul 14.30, dengan pengarahan oleh Mas Dandi dan Mas Wawan mewakili Sahabat Al Hikam, Tuban Berdaya dan ISNU Tuban. Mas Wawan (Wahyu Setiawan) menyampaikan pesan kepada para mahasiswa agar bisa menggunakan media sosial sebagai media dakwah sebaik mungkin. Beliau meminta agar dalam setiap pelaksanaan program nantinya didokumentasikan berupa vlog, meskipun hanya setengah atau satu menit. Dan nantinya, hal itu akan lebih bermanfaat bagi semua pihak dan lapisan masyarakat, baik yang ada di dalam maupun di luar Tuban.
Acara ditutup dengan berziarah ke makam keluarga Almarhum KH. Hasyim Muzadi bersama Ibu Nyai Muthammimah, selaku istri almarhum. Selanjutnya, para mahasiswa menuju masing-masing lokasi KKN secara berangsur-angsur. (RRL)