oleh

Pemenuhan Air Bersih Program Prioritas Bupati Huda

kotatuban.com – Pemenuhan air bersih untuk masyarakat yang tinggal di wilayah kering menjadi salah satu program prioritas yang akan dilakukan Bupati Tuban Fathul Huda pada masa kepemimpinannya priode kedua ini.
Namun, tidak mudah untuk melakukan program yang tepat dalam permasalahan ini, karena adanya beberapa kendala dan juga permasalahan. Salah satunya adalah sulitnya mendapatkan sumber air pada wilayah-wilayah tertentu. Dibeberapa titik pengeboran mengalami kegagalan saat dilakukan tes geolistik penentuan titik lokasi. Sehingga harus dilakukan tes kembali pada titik lokasi lainnya yang dianggarkan ditahun berikutnya.
Untuk melaksanakan program tersebut Bupati Huda melakukan peninjauan secara langsung kedaerah-daerah kering bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Bupati Huda mengungkapkan bahwa peninjauan langsung kelokasi kekeringan adalah untuk melihat dari dekat kondisi yang sebenarnya dan juga permasalahan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusi penangananya. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Droping air bersih yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang sebelumnya sudah rutin dilaksanakan pada wilayah desa-desa terdampak.
Adapun Kegiatannya dimulai pada tanggal 4 Oktober 2017 di Desa Sidonganti Kecamatan Kerek serta Desa Nguluhan dan Maindu Kecamatan Montong, untuk desa-desa terdampak lainnya akan dipilih secara sampling dari 9 Kecamatan.
”Alhamdulillah sumur uji di Dusun Soco Desa Sidonganti telah berhasil, kita akan lakukan penarikan pipanisasi hingga ke Tegal Guo, karena jarak yang cukup panjang, yaitu kurang lebih tiga kilo meter, untuk itu akan di sinergikan dengan program PAMSIMAS 2018,” jelas Bupati Huda saat melakukan kunjungan, di Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek.
Bupati yang menjabat dua priode tersebut saat berkunjung ke Desa Maindu dan Nguluhan Kecamatan Montong, juga berjanji jika di tahun 2018 juga dianggarkan pengembangan sarana prasarana air bersih. Karena di tahun 2014 dulu Desa Nguluhan pernah gagal karena kapasitas sumur yang kecil, maka tahun 2018 akan dilaksanakan lagi pembuatan sumur uji.
”Diharapkan dari sumur ini akan didapatkan hasil yang optimal agar kebutuhan akan air bersih dapat segera tercukupi,” pungkasnya. (duc)