kotatuban.com – Banyak masyarakat khususnya para nelayan yang berada di Desa Bulu, Kecamatan Bancar beranggapan bahwa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) merupakan bangunan mubadir alias tak berguna. Sebab, selama ini hampiar dipastikan PPI itu tidak digunakan untuk pelelangan ikan, sehingga, dikeluhkan para nelayan setempat.
Keluhanpun datang dari berbagai kalangan, baik dari para nelayan, pemilik kapal, maupun pedagang ikan. Mereka menyayangkan dengan keberadaan PPI yang tak kunjung melakukan lelang maupun aktifitas nelayan lainnya. Padahal, berbagai fasilitas mulai dari tempat pendaratan kapal, tempat lelang maupun kantor pegawai sudah ada. Sehingga, operasional PPI sementara ini langsung diambil alih Pemkab Tuban.
Sulikan (28) salah satu pemilik kapal asal Desa Bulu Meduro, Kecamatan Bancar, saat ditemui kotatuban.com, Kamis (14/08) mengungkapkan, dia sangat menyayangkan dengan kondisi PPI Bulu, yang selama setahun lebih diresmikan tidak digunakan semestinya. Padahal, dengan keberadaan tempat tersebut para nelayan berharap harga ikan akan lebih bagus lagi.
”Sejak dibuka dan diresmikan pada bulan Juni 2013 lalu, hingga saat ini belum pernah dilakukan lelang sama sekali. Hanya bangunannya saja yang megah, tapi tidak ada manfaatnya,” ungkap Sulikan.
Hal senada juga diungkapkan pemilik kapal, Sugeng (48) menurutnya, diharapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dapat segera menangani PPI Bulu. Sehingga, PPI tersebut segera dapat dimanfaatkan oleh para nelayan, dan dapat meningkatkan pendapatan nelayan. ”Jika PPI ini segera dioprasikan pendapatan nelayan pasti juga naik, dan perputaran ekonomi warga sekitar juga akan naik pula,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Tuban, Sunarto ketuika dikonfirmasi menjelaskan, selama ini PPI Bulu operasionalnya diserahkan ke koperasi nelayan setempat. Namun, tidak jalan sehingga diambil alih Pemkab Tuban. “Hari ini kami mengundang sejumlah pihak untuk melakukan sosialisasi terkait operasional PPI,” tegaas Sunaerto. (duc)