kotatuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban berharap ritual siraman waranggono bisa menjadi agenda nasional. Pasalnya, agenda tersebut merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia yang adiluhung.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husain dalam sambutannya pada acara ritual siraman waranggono, di pemandian Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Rabu (27/08). Menurutnya, agenda ritual siraman waranggono tersebut jika dicatat dalam kalender kegiatan nasional akan lebih menarik lagi dan akan lebih dikenal masyarakat luas.
”Kami berharap kegiatan uri-uri budaya asli dari Tuban ini bisa dicatat pada kalender kegiatan seni nasional. Sehingga, siraman waranggono ini bisa rutin. Dan setiap tanggal ini masyarakat sudah tahu waktunya ritual siraman waranggono,” ungkapnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Farid Akhmadi mengungkapkan, kegiatan ritual siraman waranggono pada tahun 2014 ini diikuti oleh 99 orang waranggono, 32 orang pramugari, dan 63 orang pangrawit. ”Alhamdulillah kegiatan rutin ini bisa kita laksanakan hari ini,” tuturnya.
Menurutnya, ritual siraman waranggono tersebut memiliki beberapa tujuan diantaranya, untuk melestarikan budaya asli dari Tuban ini. Selain itu, untuk mengembangkan dan mengenalkan kesenian tayub kepada masyarakat. Kegiatan tersebut juga untuk menarik minat wisatawan untuk datang ke Bumi Wali ini.
”Kesenian atau budaya ini sangat berhubungan dengan potensi wisata. Dan jika potensi wisata ini maju akan dapat menarik para wisatawan untuk datang kesini. Sehingga, akhirnya wisata ini dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tuban,” pungkasnya.(duc)