oleh

Pemkab Himbau Masyarakat, Tak Termakan Issu SARA

kotatuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban tak mau kecolongan dengan peristiwa pengerusakan di Masjid Baiturrohim, Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, Selasa (13/02) dini hari kemarin.

Selain itu, dengan adanya kasus perbaikan patung Dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen yang berada di halaman belakang Klenteng Kwan Sing Bio, jangan sampai menjadi issu Suku Agama Rasa dan Agama (SARA) di Bumi Wali Tuban.

”Untuk perbaikan Patung Dewa Kongco Kwan Sing Tee Koen di Klenteng Kwan Sing Bio, Pemkab sudah meminta pihak pengurus untuk menghentikan, dan pihak pengurus sudah mentaati,” ujar Kabag Humas dan Protokoler Setda Tuban Rohman Ubaid, Rabu (14/02).

Begitu juga dengan peristiwa di Masjid Baiturrohim, Jalan Sumurgempol, Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, dari keterangan pihak aparat kepolisian Polres Tuban, bahwa pelaku Ahmad Falih (40) warga Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bhayangkara Polda Jatim, guna memastikan kesehatan pelaku, apakah mengidap gangguan jiwa atau hanya depresi, karena informasi sementara yang digali aparat, pelaku ada masalah keluarga serta istrinya yang kerap sakit-sakitan.

”Semua sudah selesai dan ditangani oleh petugas, oleh karena itu kami menghimbau pada masyarakat Tuban agar tidak terprovokasi dengan issu yang belum pasti kebenarannya, dan berita dari masyarakat melalui jejaring sosial yang sepotong-potong,” himbau Kabag Humas Pemkab Tuban.

Hal yang sama juga disampikan oleh Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) Kabupaten Tuban yang menegaskan, kalau pengrusakan Masjid dilakukan oleh oknum yang diduga depresi, bukan oleh kelompok tententu, seperti yang tersebar ditengah masyarakat.

”Ini juga ada Takmir Masjid Baiturrohim, jadi bukan karena lokasi bersebelahan dengan Gereja, terus ada pengerusakan. Yang pasti selama ini dan sampai hari ini, antara pengrus Masjid dan Pengurus Gereja melakukan ibadah seperti biasa ditempat masing-masing, dan tetap harmonis, yang merusak itu oknum yang diduga karena depresi,” kata KH Maduki Ketua FKBU Tuban.

Terpisah, Ketua PC GP Ansor Tuban, H. Syafiq Syauqi, LC, menghimbau masyarakat Bumi Wali tenang dan tidak termakan issu SARA. Tiga Ormas kepemudaan ini juga meminta masyarakat untuk meyerahkan sepenuhnya peristiwa tersebut pada pihak yang terkait, baik aparat kepolisian ataupun Pemkab Tuban.

”Kabupaten Tuban tetap aman, semua sudah ditangani oleh aparat dan petugas yang berwenang, masyarakat tidak usah resah apalagi termakan issu yang menyesatkan,” himbau Ketua GP Ansor Tuban.