Pemkab Tuban Komitmen Membumikan Al-Quran di Bumi Wali
kotatuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban dalam kepemimpinan Fathul Huda dan Noor Nahar Hussaein (HudaNoor) berkomitmen akan membumikan Al-Qur’an di Bumi Wali ini. Salah satu cara membumikan Al-Quran melalui Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).
Hal tersebut dinyatakan Bupati Huda dalam acara Nuzulul Qur’an Pemkab Tuban, Selasa(20/06) di Pendopo Kridho Manunggal Tuban. Menurutnya, melalui Peraturan Daerah tentang Akhlakul Karimah yang telah disahkan, diwujudkan dengan aturan tentang kewajiban memiliki ijazah TPQ bagi siswa yang akan masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini menurut orang nomor satu di Kabupaten Tuban ini adalah untuk memutus generasi yang jauh dari ajaran Al-Qur’an dan menciptakan generasi Qur’ani yang dapat membawa kemaslahatan di Bumi Wali.
”Kita perlu memutus mata rantai generasi yang tidak faham Al-Quran, dan menciptakan generasi penerus yang semakin baik sesuai ajaran Al-Qur’an,” ungkap Bupati Huda.
Menurut Bupati Huda, mengingat kunjungannya ke keluarga miskin beberapa saat lalu, Bupati merasa miris akan banyak ditemukannya masyarakat Tuban yang tidak hanya ‘fakir’ secara ekonomi tetapi juga dalam spiritualnya. Pasalnya, banyak ditemui orang dengan usia lanjut yang bahkan membaca lafat dua kalimat syahadat saja tidak bisa apalagi untuk menjalankan sholat wajib.
”Banyak masyarakat kita yang tidak faham akan kehidupan setelah kematian kelak, apalagi tentang surga dan neraka. Generasi seperti ini harus kita putus, dengan memberikan pemahaman-pemahaman Al-Quran utamanya kepada generasi muda,” tandasnya.
Oleh karenanya, dukungan masyarakat Tuban untuk menciptakan generasi yang lebih baik sangat di butuhkan. Bupati Huda mengharapkan partisipasi aktif berbagai organisasi kemasyarakatan, keagamaan dan juga masyarakat pada program-program pengentasan kemiskinan, baik miskin ekonominya atau spiritualnya.
”Memberantas kemiskinan, baik kemiskinan spiritual maupun kemiskinan ekonomi itu tidak bisa selesai kalau hanya diserahkan kepada pemerintah saja. Harus ada kerjasama antara stakholder kemasyarakatan,” ujarnya.
Hal senada diungkap Habib Achmad Jamal bin Thoha Ba’agil dari Malang yang menjadi pembicara dalam acara ini. Menurutnya memahami Al-Qur’an sangat penting sebagai bekal menjalani hidup saat ini, terutama dari ancaman liberalisme yang berujung pada atheisme.
Diturunkannya Al-Quran di bulan ramadhan menjadikan bulan ini semakin istimewa, terutama pada 10 malam terakhir, dimana terdapat malam lailatul Qodar, satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Tetapi ada 6 golongan yang tidak akan pernag mendapatkan lailatu qodar yaitu, Musyrik atau menyekutukan Allah SWT, Sombong, Pemutus Tali Silaturahim, Durhaka kepada orang tua, tidak rukun sesame muslim dan suka menyalahkan orang lain tentang ajarang yang dianutnya.
Acara Nuzulul Qur’an ini dihadiri oleh Jajaran Forum Koordinasi Pempinan Daerah, ulama, tokoh agama dan masyarakat serta pegawai dilingkungan Pemkab Tuban. (duc)
Comments are closed.