kotatuban.com – Rapat koordinasi yang digelar oleh Perusahaan Daerah (PD) Aneka Tambang di aula Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban, Rabu (8/1) diboikot oleh para penambang. Bahkan, beberapa penambang dari Dusun Gegunung, Desa Singgahan, Kecamatan Singgahan yang diundang dalam rapat koordinasi tersebut tidak menghadiri kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut, PD Aneka Tambang menggelar rapat koordinasi program kerja PD Aneka Tambang dengan Kerja Sama Operasional (KSO) Pertamina EP-Tawun Gegunung Energi dan Penanganan Penambang Ilegal Sumur Minyak Tua di Lapangan Gegunung. ”Para penambang yang diundang pada tidak hadir,” ujar salah satu petugas absensi sambil menujukkan daftar hadir.

Terpisah, Kepala Desa Mulyoagung, Muhammad Muhail setelah acara tersebut saat dikonfirmasi mengatakan kalau penambang memang menolak untuk hadir dalam rapat sosialisasi.
”Para penambang kebanyakan tidak mau datang dalam koordinasi ini,” jelasnya kepada kotatuban.com.
Menurutnya, para penambang meminta supaya sosialisasi dan koordinasi dilakukan dengan cara langsung menghadiri penambang di desa. Hal ini dikarenakan para penambang kuwatir kalau hadir di Pemkab hal-hal yang dihasilkan tidak sesuai keinginan penambang. ”Ya, kami berharap Aneka Tambang langsung sosialisasi ditingkat desa,” tandasnya.
Sementara itu, beberapa wartawan tidak diperbolehkan memasuki area rapat koordinasi. Hanya saja dalam absensi, rapat selain dihadiri oleh PD Aneka Tambang dan TGE, juga dihadiri Sekda Tuban, perwakilan dari Polres Tuban, Kodim, Bappeda, Satpol PP, Pertamina EP,Pertamina Region Cepu, Camat Kerek, Camat Singgahan, Kapolsek Singgahan, Kepala Desa Mulyoagung, dan sejumlah kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD). (duc)