kotatuban.com-Musim kemarau di Kabupaten Tuban diprediksi masih akan berlangsung hingga satu bulan kedepan atau hingga Desember mendatang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiono, Jumat (711).
Menurut Joko, hasil rapat kordinasi provinsi bersama Badan Meterologi Kimatologi dan Geofosoka (BMKG), beberapa waktu lalu di Surabaya menyebutkan, musim kemarau tahun ini yang disertai elnino akan lebih panjang dari musim kemarau biasanya.
“Hasil rapat kordinasi provinsi, laporan BMK menyebutkan, musim kemarau ini akan berakhir Desember mendatang, kira kira satu bulan dari sekarang baru akan hujan,“ kata Joko.
Joko menjelaskan, untuk mengantisipasi kesulitan air bagi warga selama sebulan ini, BPBD Tuban masih akan terus memberikan suplai air bersih di sejumlah daerah rawan air bersih, seperti Kecamatan Montong, Grabagan, Parengan, Kerek dan Kecamatan Senori.
“Otomatis intensitas pengiriman kami tambah, apalagi beberapa desa yang tidak masuk juga telah minta suplai air, terutama daerah yang kita lewati untuk distribusi air. Mereka tidak jarang menghadang kami. Karena mereka butuh air itu, akhirnya kami berikan, meski sebenarnya tidak masuk peta wilayah terdampak,” papar Joko.
Disampaikan Joko, musim kemarau yang semakin lama akan membuat kebutuhan air bersih untuk warga semakin banyak, penyebabnya adalah daerah yang terdampak semakin meluas.
”Terhitung mulai Agustus, hampir seribu rit (tangki) yang kita kirimkan ke desa-desa kekeringan dengan setiap ritnya lima ribu liter. Dari jumlah itu saja sekitar Rp250 juta dana untuk transport,” katanya.
Jika musim panas akan lebih panjang, Joko khawarir, armada tangki yang dimiliki BPBD tidak mampu memberikan pelayanan air bersih ke masyarakat. Untuk itu pihaknya juga melibatkan perusahaan sebagai pemasok air di daerah sekitarnya yang kekeringan.(kim)