kotatuban.com-Beragam cara dilakukan masyarakat untuk menghabiskan waktu menunggu datangnya bedug maghrib (waktu berbuka puasa) atau yang ngetrend disebut Ngabuburit. Seperti yang dilakukan sejumlah warga Tuban, mereka memilih Perpustakan Umum Daerah (PUD) sebagai lokasi ngabuburit menunggu waktu berbuka tiba.
Mia (19) salah satu pengunjung perpustakaan mengaku, membaca buku menjadi cara cukup efektif menunggu beduh magrib, apalagi yang dibaca adalah cerita yang menarik, tidak terasa waktu berjam-jam habis untuk membaca.
“Ini bisa menjadi temat paling bagus mas, untuk ngabuburit, biasanya saya kesini sore, ini kebetulan sama teman diajak siang kesini,” kata Mia.
Gadis berjilbab itu menuturkan, ajang ngabuburit memang sebaiknya diisi dengan kegiatan positif dan tidak hanya dimanfaatkan untuk jalan-jalan, keliling kota atau nongkrong di pingir jalan. Menghabiskan waktu dengan membaca buku diperpustakaan menurutnya jauh lebih bermanfaat. Selain waktu tidak terasa, ilmu pengetahuan juga akan didapat dari aktifitas membaca.
“Enak di sini, tempatnya adem, bisa nambah wawasan, kebetulan ada tugas, jadi bisa sekalian ngerjakan tugas saya. Nanti kalau udah selesai baru baca yang lain,” kata Mia sambil menunjukan salah satu novel koleksi PUD Tuban.
Ngabuburit di perpustakaan milik Pemerintah Kabupaten Tuban, lanjut Mia, tidak hanya membaca buku, pengunjung juga dapat menikmati layanan internet secara geratis. Selain disediakan beberapa unit komputer pengunjung juga akan dipandu operator menseting laptop maupun perangkat lainya jika inggin menggunakan jaringan wifi gratis di perpustakaan.
“Di ruang sebelah juga disediakan internet, kalau bosan baca buku bisa buka internet di situ,” papar Mia sambil menudingkan jarinya di ruangan komputer.
Sementara itu, petugas pelayanan perpustakaan umum, Dwi Okta memngatakan, bulan puasa memang banyak pengunjung, tidak hanya pelajar dan anak muda, banyak juga pengunjung dari kalangan orang tua. Biasanya pengunjung yang umumnya bapak-bapak akan membaca koran maupun membaca buku-buku agama.
“Adan juga bapak-bapak yang pagi sudah kesini untuk baca koran, selain itu yang paling banyak dibaca itu buku agama sama novel,” kata Okta.
Diasmpaikanya, dalam sehari pengunjung perpustakaan bisa mencapai 200 orang, jika dirata-rata perbulan bisa sampai 4.000 pengunjung.
“Kalau sampai hari ini, di catatan kami baru 2.000 pengunjung saja, sampai ahir bulan kemunghkinan bisa lebih dari 4.000, maklum saja, selama puasa buka sampai jam lima sore saja, tidak sampai malam,” sambung Okta. (kim)