kotatuban.com – Pertamina Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP), pemangku Asset IV Field Cepu, saat ini memberikan ongkos angkut minyak mentah bagi penambang sumur tua di kawasan Asset IV Field Cepu sebesar Rp 2.725 per liternya.
”Untuk biaya ongkos angkut dari penambang sumur tua ke kita saat ini perliternya kita hargai Rp 2.725,” terang, Legal And Relations Pertamina EP Asset IV, Sigit Dwi Aryono, Sabtu (05/06).
Menurutnya, untuk jumlah produksi setiap sumur yang saat ini dikelola penambang tradisional bervariatif, mulai dari 10 barel perhari sampai 100 barel perhari. ”Kalau total produksi semuanya dari sumur tua yang dikelola penambang dari Blora dan Bojonegoro ada 1.200 sampai 1.300 Bph,” terang Sigit.
Selain itu, lanjut Sigit mengatakan, Pertamina EP memberikan batas toleransi kadar air sampai 10 persen untuk minyak mentah yang diambil dari sumur tua oleh penambang. Batas toleransi kandungan air di minyak mentah tersebut diberikan sebagai upaya perusahaan untuk meringankan beban penambang.
”Batas toleransinya untuk kandungan air di minyak mentah yang diserahkan kepada kita antara 5-10 persen, tujuannya ya untuk meringankan penambang tradisional,” ungkapnya.
Toleransi tersebut diberikan, lantaran penambang masih mempergunakan teknologi sangat sederhana untuk mengambil minyak mentah dari dasar sumur. Dengan begitu, sangat sulit bagi penambang menyetorkan hasil minyak mentah ke Pertamina EP dengan kondisi bagus.
”Permasalahan teknologi yang masih sangat sederhana dipergunakan penambang, makanya ada toleransi tersebut,” katanya.
Saat ini, penambang tradisional yang bekerjasama dengan Pertamina EP baru ada di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora. Sementara di Kabupaten Tuban, baru ada 10 titik sumur tua yang akan dikerjasamakkan bersama Perusahaan Daerah (PD) Aneka Tambang, dimana sumur-sumur ini masih dalam proses penyiapan infrastruktur. (duc)