
kotatuban.com – Petani yang mengandalkan air hujan untuk keberlangsungan tanamannya diwilayah Kabupaten Tuban terancam merugi. Pasalnya, hujan yang turun diwilayah Tuban tak kunjung turun lagi setelah beberapa hari yang lalu turun.
”Saya sudah tanam jagung saat pertama kali hujan sekitar 10 yang lalu, dan sampai saat ini hujan tidak kunjung turun lagi. Sehingga, benih jagung yang saya tanam tak mampu tumbuh dan dapat dipastikan akan membusuk,” terang, Kasnadi, salah satu petani di Kecamatan Merakurak.
Dengan membusuknya benih jagung yang telah ditanam, lanjut Kasnadi, dapat dipastikan petani akan merugi yang besar. Pasalnya, para petani akan melakukan penanaman ulang. Sedangkan, benih jagung harganya juga mahal, per kilogram sekitar Rp 65 ribu.
”Harga benih jagung saat ini harganya cukup mahal, kisaran 65 ribu rupiah perkilogramnya. Kita harus tanam lagi, karna saat menam yang pertama sudah membusuk semua,” ungkapnya.
Hal serupa juga dirasakan beberapa petani lain penggarap ladang tadah hujan. Mereka yang belum menabur bibitnya lebih memilih untuk menunggu hujan lebat tiba. Apabila kondisi terus seperti ini, para petani belum berani menanam jagung maupun kacang dilahan mereka yang mengandalkan air hujan. (duc)