kotatuban.com – Perusahaan Pembangkit Listrik Jawa Bali (PJB) Tanjung Awar-Awar, Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban, bersama Kepolisian dan Kodim gelar simulasi penanganan huru-hara dan antisipasi teror bom di lokasi sekitar Operasi PLTU.
Selain Kodim dan Polres, kegiatan tersebut juga melibatkan pihak keamanan perusahaan, tim medis perusahaan, karyawan hingga warga sekitar yang jumlahnya mencapai 300 orang lebih. Dalam simulai itu digambarkan situasi abnormal terjadi di sekitar perusahaan akibat demo warga yang berbuntut anarkis.
“Pelaksanaan simulasi penanganan huru-hara dan jinak bom ini wujud keseriusan PJB, sebagai salah satu obyek vital untuk mengimlementasikan sistem manageman pengamana Perkab, no 24 tahun 2007. Sebagai sarat memenuhi standar keamanan yang ada,” ujar Kapolres Tuban Fadly Samad, Selasa (22/11).
Dijelaskan, dengan simulasi ini, perusahaan diharapkan mampu menangani segala bentuk ancaman dan gangguan, bersama stakeholder, meliputi pihak keamanann, karyawan dan instansi terkait lainnya.
Selain penanganan huru-hara, dalam simulasi tersebut juga digambarkan adanya ancaman bom pada satu titik yang kemudian harus ditangani oleh tim penjinak bom. Bom berhasil dievakuasi dan dibawa ke daerah aman untuk diledakkan.
“Kita libatkan banyak personil, slain Brimob juga tim Jibom untuk mengamankan jika ada ancaman Bom,” imbuh Kapolres.
Sementara itu, Manager PJB, Bastian Hendri mengatakan, penanggulangan huru-hara menjadi salah satu bagian terpenting dalam kegiatan perusahaan. Simulasi ini juga menjadi rangkaian pelaksanaan sertifikasi yang diamanatkan Perkab 24 tahun 2007.
“Ini untuk menyatukan fisi PJB, Kepolisian TNI, karyawan perusahaan dan juga masyarakat sekitar ring satu perusahaan, dalam menyikapi isu huru-hara yang mungkin terjadi di lingkungan perusahaan,” kata Bastian. (kim)