oleh

PLTU Uji Coba Mesin Boiler, 

image
PLTU Tanjung Awar-Awar, Kecamatan Jenu

kotatuban.com – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Tanjung Awar-awar, di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, melakukan ujicoba  mesin pengubah air menjadi uap atau Steam Boiler.

“Uji coba selama 10 hari, uji sudah kita mulai sekitar pukul enam pag tadi,”  kata Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Humas dan Lingkungan, PLTU Tanjung Awar-Awar, Warsidi, Kamis (14/04).

Menurut Warsidi,  meski asusminya memakan waktu sepuluh hari, jika dalam pengujian sudah dicapai standart, sebelum sepuluh hari pengujian dianggap selesai. 

“Selama sepuluh hari yang kita asumsikan itu tidak terus menerus. Jika belum sepuluh hari sudah kita dapatkan hasil yang diinginkan sesuai standart maka uji coba akan dihentikan,”  terang Warsidi.

Adapun mesin boiler adalah jantung pembangkit tenaga uap, karena di mesin tersebut air akan diubah menjadi uap sebagai tenaga pemutar turbin dan generator penghasil listrik.

Diakui Warsidi, dalam proses uji coba tersebut aka ada dampak berupa suara bising. Namun kata dia, suara bising tersebut tidak akan terlalu keras didengarkan karena pealatan itu sudah dilengkapi dengan alat slincer atau peredam bising.

“Selama prose uji coba awal belum pada tekanan maksimal, secara bertahap kebisingan semakin rendah sampai hilang sama sekali. Kebisingan juga pantau. Biasanya kebisingan akan dirasakan pada titik pucak atau titik maks 10 Megapascal (Mpa),” papar Warsidi.

Dipastikan, kebisingan  selama proses uji coba itu tidak akan melebihi ambang batas. Untuk memastikanya PLTU telah membentuk tim monitoring di lima desa ring satu, yakni, Desa Wadung, Kaliuntu, Rawasan, Mentoso, dan Desa Beji Kecamatan Jenu.

“Kami juga siapkan tim monitor, yang akan mengukur kebisingan. Dan pengukuran yang saya dapatan pada posisi sekarang pukul 08.45, tercatat kebisingan 68 desibel dan tekanan 6 megapascal (Mpa) pada radius 1,5 km,” imbuh Warsidi.

Sementara itu, salah seorang warga ring satu Desa Rawasan, Kecamatan Jenu Tuban, Imron (30) saat ditanya mengatakan, dirinya belum mendengar suara dari uji coba mesin yang sebelumnya sudah disosialisaskan oleh pihak PLTU dan perangkat desa beberapa hari sebelumnya. (kim)