oleh

PMII Diminta Melek Teknologi dan Mandiri

kotatuban.com – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Tuban resmi dilantik. Pelantikan yang di gelar di Gedung Koppri lingkungan Pendopo Krido Manunggal Tuban, Kamis (21/2/2019), sekaligus dilanjutkan dengan Seminar Kebangsaan dengan narasumber Dr. Adnan Anwar, Mantan Wakil Sekretaris PBNU.

Pengurus Wakil  PB PMII, Farhana dalam sambutannya mengatakan, PMII adalah ogansiasi kaderasi yang unik. Dalam kepengurasnnya tidak membedakan laki-laki maupun perempuan.

Organisasi yang saat ini menjadi Banom Otonom Nahdlatul Ulama (NU) ini, dituntut melek teknologi.

“Melek teknologi sangat penting, seperti start up bisnis, online ada Treveloka, Bukalapak, dan Takopedia dan lain,” kata Farhana.

Tidak hanya itu, masih lanjut gadis kelahiran Kalimantan Utara ini menyebutkan, pengembangan Ekonomi mandiri dan kreatif, juga sangat penting. Karena dengan pengembangan itu, kemandirian kader bisa di wujudkan.

“Tidak susah payah, dalam mencari anggaran ketika ada kegiatan,” tambahnya.

Sementara Ketua Majales Pembinan Cabang (Mabincab) PMII Tuban, Khoirul Huda menegaskan, bahwa PMII saat ini sudah menjadi Banom NU, pola gerakan harus dipikirkan dan pahami secara matang. Selain itu juga organisasi kemahasiswaan, PMII harus elegan, pro aktif dan inovatif dalam memberikan masukan pada PCNU mapun pemerintah.

“Tetap harus kritis, inovatif dan mempunyai solusi yang ditawarkan, selain juga memiliki andap asor,” kata Khoirul Huda.

Sedagkan Ketua umum PC PMII Tuban Musthofatul Adib, berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini, baik dari Mabincab, IKA PMII, alumni dan seluruh kader dan anggota PMII se Kabupaten Tuban.

Sebagai mahasiswa tentunya, ia memiliki tanggung jawab yang besar. sebagai agen of change dan sosial control yang pastinya melekat dalam mahasiswa.

“Memang banyak PR yang belum terselesaikan dari kepengurusan sebelumnya, dengan momen ini menjadi langkah strategis yang akan dilakukan oleh PMII, melihat bonus demografi di tahun 2030, kalau tidak dikawal dan dipersiapkan lebih baik oleh generasi muda NU,” terangnya. (ros)