kotatuban.com – Polemik di internal Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban kembali memanas. Kali ini, persoalan di klenteng terbesar se Asia Tenggara tersebut lantaran ruangan tempat kebaktian dan ibadah bagi umat Konghucu dirantai oleh pengurus sejak beberapa hari yang lalu.
“Sementara ditutup sampai situasi kondusif, dan itu bukan disegel,” kata Bambang Djoko Santoso, Koordinator kebaktian agama Konghucu Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Rabu (16/1).
Ruangan yang dirantai itu terletak di sebelah timur belakang kelenteng yang di atas pintu masuk ruangan tertulis Lithang Konfusiani. Dengan kondisi tersebut secara otomatis umat Khonghuju tidak bisa menjalankan ibadah. Selain itu, kondisi itu membuat petugas kebersihan ruangan tidak bisa masuk lantaran masih dirantai menggunakan satu gembok.
Gejolak itu diduga ketika pelaksanaan kebaktian umat Konghucu pada hari Jumat (11/1) lalu, ada unsur provokasi yang dilakukan oleh salah satu pendeta. Bahkan, sempat terjadi bersitegang antar umat satu dengan yang lainnya setelah kejadian itu.
“Demi menjaga situasi, ruangan kita kunci atau dirantai karena ada unsur provokasi ketika pelaksanaan kebaktian, itu kita lakukan agar tidak ada perkelahian disini,” ungkap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menilai ada yang berusaha merusak kerukunan umat di Kelenteng Tuban. Salah satunya, ketika ada kebaktian atau ibadah umat Konghucu ada unsur provokasi.
“Jika situasi sudah kondusif, nanti tempat itu akan kita buka lagi,” pungkasnya. (rto)