oleh

Polsek Rengel Gelar Kampanye “Stop Bullying”

kotatuban.com – Saat ini aksi “bullying” semakin marak dikalangan pelajar hingga mahasiswa. Bahkan, belum lama ini,

  • Adidas Nmd Donna Grigie
  • masyarakat sempat dihebohkan dengan beredarnya video aksi “bullying” di media sosial yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa terhadap seorang mahasiswa lain yang terjadi di salah satu universitas ternama di Depok, Jawa Barat.

    Yang lebih miris, Andrelton Simmons Jersey video aksi kekerasan terhadap salah satu pelajar SMP di Thamrin, NMD Adidas Dames Jakarta, chaussures adidas juga sempat viral dan menjadi perhatian khalayak ramai. chaussures adidas Banyak pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah yang menyayangkan terjadinya aksi-aksi tidak terpuji dilakukan kalangan terdidik tersebut.
    Melehat fenomena “bulliying” yang terjadi, New Balance 993 mujer membuat Jajaran Kepolisian Sektor Rengel Polres Tuban mengambil langkah untuk mengantisipasinya dengan menggelar Kampanye “Stop Bullying” di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Rengel, Senin (24/07).
    Dihadapan ratusan pelajar, fjällräven kånken Laptop 17 Kapolsek Rengel Ajun Komisaris Polisi Musa Bakhtiar,

  • NIKE AIR MAX ZERO QS
  • memberikan pemahaman kepada para pelajar bahwa aksi-aksi bullying adalah perbuatan yang tidak terpuji dan bahkan melanggar hukum.

    ”Kami memberikan informasi kepada pelajar terkait dampak dan bahaya serta konsekuensi hukum terhadap pelaku bullying serta bagaimana menyikapi aksi-aksi semacam itu,” ujarnya.
    Pria yang pernah menjabat sebagai Danton Brimob Subden 3/C Polda Jatim tersebut menilai, aksi bullying dapat menimbulkan dampak psikologis yang luar biasa dan menimbulkan trauma yang mendalam bagi korban bullying. Asics Pas Cher ”Aksi bullying ini akan menimbulkan dampak psikologis dan trauma yang cukup besar,” ungkapnya.
    Sementara itu, Kepala SMKN Rengel Hidayat Rahman sangat mengapresiasi langkah cepat Polsek Rengel dalam mensikapi fenomena bullying yang terjadi saat ini. Dia menilai, bullying sendiri sangat menyalahi kodrat manusia dan berbenturan dengan nilai agama.
    ”Orang yang melakukan bullying baik berupa kekerasan fisik dan menghina orang lain, sama halnya menghina Sang Pencipta,” pungkasnya.