oleh

Populasi Ternak Sapi di Tuban Terus Meningkat

Peternakan sapi. sumber bp.blogspot.com
Peternakan sapi. sumber bp.blogspot.com

kotatuban.com-Dari tahun ketahun populasi sapi di Tuban terus meningkat. Hal ini menunjukan daerah yang berjuluk Bumi Wali ini berpotensi menjadi daerah penghasil sapi terkemuka di Jawa Timur. Sayangnya, potensi tersebut belum didukung dengan fasilitas Rumah Potong Hewan (RPH) modern yang memadai. RPH itu diperlukan untuk meningkatkan harga sapi setelah menjadi produk daging. Dengan demikian banyak sapi yang  ke luar daerah masih dalam bentuk hewan hidup.

Data dari Pemkab Tuban menunjukkan perkembangan setiap tahunya, dari tahun 2010 populasi sapi potong mencapai 160.537 ekor, sapi perah 1.323 ekor. Tahun  2011 sapi potong 187.803 ekor, sapi perah 1.323 ekor, tahun 2013 populasi sapi potong 313.401 ekor dan sapi perah 1.791 ekor.

“Kalau kami lihat memang terus berkembang dengan baik populasinya. Dari jumlah itu, sapi yang keluar dari Tuban setiap bulan rata-rata mencapai 165 ekor,” Ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Media   Pemerintah Kabupaten Tuban, Teguh Setyobudi, Jumat (28/3).

Dijelaskan Teguh, sapi yang boleh dijual ke luar daerah dari Tuban hanya  sapi silang dengan bobot 400 kilo gram (Kg), dan sapi putih bobot 300 Kg. Namun demikian, khusus sapi putih, pemerintah menghimbau untuk tidak terlalu banyak dijual keluar dengan alasan populasi sapi tersebut yang kian menyusut.

“Untuk sapi putih memang tidak kita rekom. Tapi, kita kesulitan melakukan kontrol. Sebab kebanyakan sapi putih itu adalah milik petani atau perseorangan, bukan peterna besar, ” terang Teguh.

Di Kabupaten Tuban sendiri, produksi daging per bulan mencapai 1.153.187 Kg dengan alokasi kebutuhan perbulan mencapai 1.088.593 Kg. Dengan rata-rata potong hewan 8 ekor per hari.

“Karena kami belum memiliki RPH modern pemotongan hewan itu masih belum tersentral. Jadi pemotongan ada yang di Rengel satu ekor/ hari, Jatirogo dua ekor/ hari. Selain itu ada beberapa tempat Potong Hewan Sementara (TPHS/ rumah jagal) satu ekor/ hari,” pungkas Teguh. (kim)