kotatuban.com – Pendidikan kepramukaan yang berdasarkan pada Satya dan Darma Pramuka diharapkan benar-benar tertanam dalam hati setiap insan Pramuka sebagai pedoman bersikap dan berperilaku.
Hal tersebut disampaikan, Bupati Tuban, Fathul Huda selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Tuban saat menjadi Inspektur Apel Besar Pramuka, pada peringatan HUT Pramuka ke-57 tahun di Aloon-aloon Tuban, Selasa (14/08).
Membacakan sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Dr. Adhyaksa Dault, SH, M.Si, Bupati Huda mengungkapkan bahwa gerakan pramuka diharapkan tetap menjadi wadah pendidikan karakter kaum muda dan calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia, dan harus dapat berperan dalam mendidik generasi milineal dewasa ini.
”Dalam konteks Indonesia, Gerakan Pramuka menjadi ‘rumah kita bersama’, dan itulah harapan bangsa ini kepada Gerakan Pramuka,” ujar Bupati.
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa di dalam rumah tersebut terdapat sekat-sekat kamar yang diisi oleh partai politik, dan kamar lainnya mungkin diisi oleh suku-suku yang ada di Indonesia dan golongan atau kelompok lainnya. Untuk itulah, Hari Pramuka ke- 57 ini mengangkat tema “Pramuka Perekat NKRI”. Dengan harapan dapat dipersatukan oleh para negarawan yang menjadi pemimpin yang amanah. Hal ini juga menegaskan bahwa Gerakan Pramuka tetap konsisten dan fokus untuk mendidik karakter kaum muda Indonesia untuk bersatu menjaga persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI.
Bupati menambahkan bahwa dengan usianya yang memasuki 57 tahun, jelas merupakan waktu yang tidak pendek untuk membuktikan bahwa gerakan ini telah memberikan kontribusi yang nyata dalam mencetak calon pemimpin bangsa Indonesia. Sampai saat ini semangat itu tidak pernah pudar, dan tidak boleh pudar. Pramuka selalu bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
”Untuk itu, dihimbau kepada publik secara luas khususnya para orangtua dan guru, agar tidak ragu-ragu untuk memberikan kesempatan sekaligus dukungan kepada putra-putrinya untuk mengikuti kegiatan kepramukaan di gugusdepan masing-masing,” imbuhnya.
Bupati dua periode ini juga menitikberatkan pembangunan karakter bangsa harus menjadi fokus bangsa saat ini dan masa depan. Pembangunan sumber daya manusia harus sejalan dengan pembangunan fisik. Karena kunci keberhasilan pembangunan bangsa terletak pada sumberdaya manusia yang berkualitas.
”Ketika nanti bangsa Indonesia memperingati 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2045, dan saat ini diantara anggota aktif Pramuka yang tersebar di berbagai pelosok tanah air akan menjadi pemimpin negeri ini di masa depan,” ujarnya.
Gerakan Pramuka yang kini berusia 57 tahun, menurut Bupati Huda tidak sama lagi suasana dan kondisinya ketika dilahirkan dulu. Sehingga perlu rebranding Pramuka baru yang diminati kaum muda. Pramuka diharap dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak terkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini. Pramuka harus dapat menangkap fenomena ini dalam era kebebasan berkomunikasi.
”Sebagian besar anggota Pramuka merupakan generasi cyber yang online setiap saat yang selalu update statusnya dan mengungkapkan kondisi secara realtime dalam media sosial. Pramuka baru harus keren, gembira, asyik, dan menyenangkan. Hal ini harus dijadikan tantangan bagi para Pembina Pramuka yang harus selalu kreatif dan berinovasi dalam membina peserta didik sehingga,” tegas Bupati.
Bangsa Indonesia pada tahun 2030 akan mendapatkan bonus demografi akan membawa dampak sosial ekonomi yang dapat bernilai positif maupun negatif. Oleh karenanya, Gerakan Pramuka berkomitmen untuk meningkatkan kualitas manusia dengan membekali pendidikan karakter dan kompetensi iptek berbasis kecakapan yang kelak menjadi bekal hidup (lifeskill) kaum muda Indonesia. Gerakan Pramuka harus dapat memberikan nilai tambah bagi anggotanya dan hal inilah yang perlu dikaji dan dikembangkan terus menerus. Selain itu, peranan Satuan Karya Pramuka (Saka) perlu ditingkatkan untuk menciptakan peluang kerja yang berbasis pada kecakapan-kecakapan khusus pada setiap kridanya.
”Bangsa ini hendaknya dapat membangun manusia yang memiliki karakter, serta membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat. Bukan hanya membangun manusia atau kaum muda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga kaum muda yang tangguh kepribadiannya, luhur budi pekertinya, menjunjung kesatuan dan persatuan Indonesia,” harap Bupati Huda. (rto)