oleh

Program Pengentasan Kemiskinan Tak Sentuh Wijinah

Wijinah tak merasakan nikmatnya program kemiskinan
Wijinah tak merasakan nikmatnya program kemiskinan

kotatuban.com – Gerakan Membantu Masyarakat Miskin (Gematumaskin), program yang menjadi andalan Pemkab Tuban belum maksimal. Paling tidak itu dirsakan Wijinah. Bahkan, program pengentasan kemiskinan yang beragam, baik dari pemerintah pusat, Jawa Timur maupun Pemkab Tuban juga tak sampai dirasakan wanita tua sebatang kara ini.

Nenek berusia 72 tahun yang bertempat tinggal di Kompleks Makam Ronggolawe, Kajongan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban tersebut bisa dikatakan kehidupannya jauh dari layak. Wijineh hanya tinggal seorang diri di gubuk reot yang hanya beratapkan terpal dan berdinding bambu. Selain itu, nenek tersebut juga hidup hanya dari belas kasihan tetangganya saja.

Tak hanya itu, walaupun tempat tinggal Wijineh berada ditengah Kota Tuban, aliran listrik tidak ada ditempat tinggalnya seperti pada masyarakat umumnya. Untuk penerangan Wijineh hanya mengandalkan lampu kecil yang terbuat dari kaleng. Selain itu, perabot rumah juga sudah kelihatan usang yang sudah tidak layak pakai. ”Ya, keadaan saya ya begini, gubuk ini saja yang membuatkan juga tetangga. Untuk makan saya sehari-hari juga dari belas kasihan warga,” ujar Wijineh saat disambangi kotatuban.com, Minggu (12/1).

Lebih lanjut Wijineh mengatakan, dia juga mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Baik itu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), program Gematumaskin maupun bantuan yang lainnya dari pemerintah. ”Saya tidak pernah mendapatkan apa-apa dari pemerintah, ya yang ngasih saya haya tetangga-tetangga sama peziarah makam saja,” pungkasnya. (duc)