Proyek TPT Banyubang Baru 6 Bulan Longsor

image
Baru enam bulan dibangun sudah longsor

kotatuban.com – Belum genap 6 bulan proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) yang ada di jalan poros desa antara Desa Banyubang dan Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan, longsor sepanjang 25 meter pada Senin (08/03) kemarin.

Informasi yang tertera di papan pengerjaan, proyek tembok penahan tanah tersebut baru selesai dibangun pada 26 September 2015 lalu. Sedangkan, TPT ini dikerjakan CV Pulung Rahayu sejak 29 Juni 2015 lalu.

Tembok penahan tanah yang tidak jauh dari pemukiman warga tersebut dibangun menghabiskan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tuban tahun 2015 sebesar Rp 282.200.000.

Tembok dibuat untuk bisa memperlancar akses masyarakat desa sekitar. Sebab, kondisi jalan yang ada memang menanjak dan berkelok. Serta berada di tepi jurang yang cukup dalam.

”Kita berharap agar tembok penahan jalan ini bisa diperbaiki lagi dan akses jalan bisa kembali normal,” jelas Camat Grabagan, Suwito, Selasa (08/03).

Sebelumnya, diguyur hujan dalam beberapa hari akses jalan di Desa Banyubang, Kecamatan Grabagan, longsor. Sehingga, akses jalan penghubung antar desa yang menghubungkan desa Banyubang dan Ngrejeng Kecamatan Grabakan terputus.

Informasi yang berhasil dihimpun  kotatuban.com di lapangan, longsor terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (07/03). Jalan penghubung antar desa yang longsor tersebut sepanjang 25 meter itu berada di tepi jurang dengan kedalaman lebih dari 30 meter. Hampir semua bagian aspal mengelupas sehingga akses nyaris terputus.

Dugaan sementara, plengsengan jalan atau tembok penahan tanah tidak bisa menahan longsor dan digerus air hujan. Bahkan, material pembuat plengsengan juga terbawa longsor dan jatuh ke jurang dan menimpa tanaman jagung milik warga. (duc)

Leave A Reply

Your email address will not be published.