kotatuban.com-PT Semen Gresik, salah satu perusahaan semen dibawah holding company PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mendapat fasilitas non cash loan senilai Rp1,4 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jangka waktu 42 bulan.
Fasilitas tersebut akan digunakan untuk kelancaran proyek pembangunan pabrik semen baru di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan kapasitas 3 juta ton semen per tahun. “Perseroan akan selalu melakukan penambahan kapasitas produksi secara terukur. Hal ini merupakan salah satu strategi Perseroan untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader di industri semen nasional,” ujar Dwi Soetjipto Direktur Utama Semen Indonesia.
Penandatanganan fasilitas kredit dilakukan oleh Direktur Utama Semen Gresik Gatot Kustyadji dengan Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman, disaksikan oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dwi Soetjipto. Bersamaan dengan itu dilaksanakan juga penandatanganan Corporate Guarantee oleh PT Semen Indonesia dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai jaminan atas dukungan induk kepada anak perusahaannya.
“Kerjasama di bidang finansial dengan Bank Mandiri ini dapat mendukung ekspansi Semen Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi di salah satu anak usaha yakni Semen Gresik. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi permintaan semen nasional yang terus meningkat setiap tahunnya. Prediksi pertumbuhan kebutuhan semen tahun ini akan meningkat sebesar 6% diperkirakan mencapai 63 juta ton,” ujar Dwi Soetjipto.
Tahun ini Semen Indonesia menargetkan kapasitas produksi sebesar 31,8 juta ton dan sampai dengan tahun 2017 target tersebut meningkat hingga 40 juta ton. Pemenuhan target tersebut akan ditunjang dengan beroperasinya pabrik Rembang dan Indarung VI yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton/tahun.
Sementara Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman mengatakan, pinjaman tersebut merupakan upaya Bank Mandiri dalam mendukung ekspansi bisnis Semen Indonesia Group, khususnya Semen Gresik melalui peningkatan kapasitas produksi sehingga mampu menopang pembangunan infrastruktur di tanah air.
”Langkah ini adalah bagian dari komitmen kami menyediakan pembiayaan yang dibutuhkan untuk menuntaskan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sebagai upaya menciptakan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.” ungkap Abdul Rachman. (kim)