oleh

PT SI Dirugikan Beredarnya Semen Pocong

Direktur produksi PT Semen Gresik Tuban, Prastowo
Direktur produksi PT Semen Gresik Tuban, Prastowo

kotatuban.com-PT Semen Indonesia merasa dirugikan atas beredarnya semen pocong yang berisi semen milik pT Semen Indonesia. Semen pocong itu beredar luas di wilayah Bojonegoro dan sekitarnya untuk keperlua proyek di wilayah tersebut.

Peredaran semen curah yang dikemas dalam zag ikat (dipocong) tersebut terungkap setelah Polres Bojonegoro menggrebeg sebuah gudang penyimpanan semen curah di Desa Sumberarum, Kecamatan Ngeraho, Kabupaten Bojonegoro.

Direktur produksi PT Semen Gresik anak perusahaan PT Semen Indonesia, Prasetyo Utomo, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan terkait penggrebegan semen pocong mengatakan, aksi penjualan semen curah secara legal (semen pocong) diakui mergikan perusahaan. Apalagi jika semen tersebut dijual setelah dioplos sehingga kualitasnya tidak seperti produksi Semen Indonesia.

“Semen itu sudah menjadi oplosan, kualitas jelas tidak sesuai standart kita, makanya ini sangat merugikan perusahaan,”  kata Prasetyo, Rabu (23/9).

Diduga, semen yang totalnya mencapai belasan ton itu merupakan hasil kejahatan dengan modus mengurangi isi atau muatan di tegah perjalanan saat proses distribusi semen dari pabrik oleh oknum tidak bertanggungjawab.

“Kami aka berkoordinasi dengan semua pihaak termasuk  pihak transportasi dan distributor, agar hal ini tidak terulang kembali,” katanya.

Sementara itu, terkait sangsi yang akan diberikan jika beredarnya semen pocong tersebut melibatkan orang dalam maupun karyawan anak perusahaan semen bakal dipecat.

“Misalkan itu melibatkan pegawai transportasi, dari anak perusahaan kami, sopir atau siapa saja akan langsung dipecat. Selanjutnya soal pelanggaran pidananya akan kemi serahkan ke kepolisian,” tegasnya.

Diakui Prasetyo, ada beberap daerah rawan pencurian baik di Tuban maupun Rembang, dan hal itu akan segera dikordinasikan dengan semua jajaran termasuk bagian pengiriman dan distributor.

“Memang ada titik tertentu yang ada indikasi ini akan segera kami tindaklanjuti bersama seluruh jajaran transportasi dan distributor,” imbuh Prasetyo. (kim)