oleh

PT SI Kucurkan Dana untuk Tukang Sayur Keliling 

Bakul sayur keliling di Rembang dapat pinjaman modal dari PT SI

kotatuban.com – Enam puluh pedagang sayur keliling yang ada di Kabupten Rembang, Jawa Tengah mendapatkan suntikan modal dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Enam puluh pedagang sayur keliling tersebut tergabung dalam Paguyuban Bakul Belanja Keliling Rembang (PB2KR)

Koordinator sekaligus pendiri PB2KR, Lienda Setyowati mengungkapkan, besaran modal yang disuntikan oleh PT Semen Indonesia adalah Rp 3 juta setiap bakul. Modal tersebut umumnya digunakan oleh bakul untuk membesarkan usaha mereka.

”Pinjaman modal dari PT Semen Indonesia, pencairannya melalui Bank Mandiri. Setiap bakul mendapatkan bantuan modal Rp 3 juta dengan jangka waktu pelunasan selama 18 bulan,” terang Lienda, Jumat (16/09).

Menurutnya, dalam perjalannya angsuran pengembalian modal yang dilakukan oleh semua bakul berjalan baik. Saat ini angsuran pengembalian modal itu sudah memasuki bulan ke-11. Sejauh ini belum ada bakul yang telat membayar angsuran.

”Saya dulu merasa kasihan melihat banyak ibu bakul belanja keliling di Rembang yang sering terjerat rentenir. Maka di tahun 2015 lalu saya berinisitatif membuatkan mereka wadah paguyuban dan mencarikan modal pengembangan usaha. Akhirnya hal itu difasilitasi oleh PT Semen Indonesia,” ujarnya.

Seorang bakul sayur anggota PB2KR asal Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori, Harti mengatakan, sebelum mendapatkan kucuran dana dari PT Semen Indonesia ia hanya membuka usaha toko kecil-kecilan di rumahnya. Namun, setelah mendapatkan modal dari PT Semen Indonesia, ia memutuskan untuk berjualan sayur keliling hingga sekarang. 

Sementara itu Kepala Departemen CSR Semen Indonesia, Wahjudi Heru menyatakan, perusahaan tidak menutup kemungkinan memberikan suntukan modal lagi dengan jumlah lebih besar kepada bakul sayur. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan perusahaan, ternyata suntikan modal tersebut memberikan dampak positif dan berkesinambungan. Perseroan juga mengapresiasi bakul binaan tersebut dalam pengelolaan permodalan.

”Jika memang modal itu bisa dikembalikan tepat waktu, maka akan kami ajukan lagi bantuan modal untuk mereka. Modal mereka bisa ‘naik tingkat’ dengan jumlah lebih besar. Jika perlu suatu saat bakul akan kami fasilitasi pelatihan pengelolaan keuangan untuk pengembangan bisnis mereka,” tandasnya.(duc)