oleh

Puluhan User PBT Gruduk Kantor Diskoperindag Tuban

kotatuban.com – Puluhan user atau pemilik los, kios dan toko Pasar Besar Tuban (PBT), mendatangi kantor Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban. Aksi para pemilik kios tersebut untuk meminta penundaan rencana peletakan batu pertama revitalisasi pembangunan PBT yang rencananya bakal dilakukan Bupati Tuban, Senin (14/10).

Permintaan penundaan peletakan batu pertama saat Groundbreaking pembangunan PBT yang mangkrak belasan tahun dan berlokasi di Kelurahan Mondokan Tuban tersebut didasari karena seluruh urusan terkait revitalisasi PBT bersama user belum terselesaikan seluruhnya hingga hari ini.

Kedatangan puluhan user itu langsung disambut Kepala Diskoperindag, Agus Wijaya. Mereka kemudian bertemu dan mediasi bersama di ruang rapat lantai 1 kantor dinas setempat.

Selain meminta penundaan peletakan batu pertama revitalisasi PBT, dalam mediasi itu paguyuban user juga menuntut kejelasan status dan informasi terkait nasib mereka setelah dilakukan pembangunan ulang oleh PT Hutana Karya (HK) selaku kontraktor pengembang pembangunan PBT.

“Ada sejumlah tuntutan yang kita sampaikan dalam hearing bersama tadi, yang paling utama adalah penundaan mengenai rencana peletakan batu pertama pembangunan kembali PBT yang akan dilakukan Bupati Tuban pada 17 Oktober 2019 mendatang,” kata Ketua Paguyuban User PBT, Zuana.

Menurutnya, permintaan penundaan peletakan batu pertama tersebut alasannya karena seluruh urusan terkait revitalisasi PBT bersama user belum clair. “Kita minta kejelasan dan penyelsaian semua urusan sebelum peletakan batu pertama. Seperti kejelasan apakah kita bisa menempati PBT lagi dan harganya berapa. Dan kalau yang tidak menempati mendapatkan jumlah ganti rugi berapa kali dari nilai awal yang disetorkan,” imbuhnya.

Selian itu lanjutnya, kita juga minta kejelasan bagaimana dan seperti apa denah atau bentuk desain PBT yang baru. “Kita tidak tahu bagaimana bentuk desain PBT yang baru nanti. Ini yang kita kawatirkan karena kita takut tidak sesuai dengan perjanjian awal kita dulu,” tegasnya.

Ditambahkan, jika segala urusan dengan user belum terselsesaikan dan peletakan tetap dilaksnakan, paguyuban User mengancam akan melakukan aksi dengan masa yang besar.

“Saat ini anggota paguyuban kami ada 170 lebih user. Dan nanti pasti akan semakin bertambah lagi dengan 1000 orang user PBT lainnya,” tandas Zuana.

Zuana juga sangat menyesalkan saat pemerataan PBT yang sama sekali tidak melibtkan atau bahkan diinformasikan kepada user. Hal itu dinilai sangat merugikan user yang sudah membayar DP atau bahkan melunasi uang pembelian toko disaat pembangunan awal PBT.

“Dan yang amat kita sesalkan adalah saat pemerataan tidak sepengatahuan atau menginformasikannya kepada kami selaku user,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Diskoperindag Tuban, Agus Wijaya mengatakan bahwa terkait tuntutan dari paguyuban user PBT tersebut akan dibahas kembali bersama PT HK selaku pengembang pembangunan PBT pada Rabu besok.

Dalam pertemuan nanti, PT HK, Diskoperindag dan paguyuban user akan mediasi bersama untuk menentukan kejelasan informasi dan kesepakatan atas pembangunan PBT. “Intinya titik temu atau hasil keputusan dari semua tuntutan paguyuban user PBT ini baru bisa kita putuskan rabu besok. Termasuk juga terkait penundaan acara peletakan batu pertama nanti juga menunggu hasil rapat bersama nanti,” pungkasnya. (rto)