oleh

Puncak BBGRM, Kades Nyaris Baku Hantam

image
Ilustrasi, nyaris baku hantam

kotatuban.com – Dua orang Kepala Desa (Kades) dari Kecamatan Jenu dan Kecamatan Bangilan nyaris adu pukul pada acara puncak peringatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Hari Kesatuan Gerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK), Rabu (11/05). 

Padahal acara yang digelar di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, tersebut dihadiri Gubernur Provinsi Jawa Timur, Soekarwo, Pangdam V Brawijaya, Mayjend Sumardi, Bupati Tuban Fathul Huda dan beberapa kepala daerah atau perwakilan kabupaten/kota di Jawa Timur.

Informasi yang berhasil dihimpun  kotatuban.com, ketegangan terjadi sebelum acara BBGRM akan dimulai. Informasi yang berkembang, cekcok terjadi diduga akibat salah paham. 

Sebelum acara dimulai, seorang perempuan yang juga salah satu istri Kades dari Kecamatan Bangilan tersebut duduk di barisan kursi yang salah. Melihat itu, Kades yang berasal dari Kecamatan Jenu kemudian mengingatkan perempuan itu agar pindah ke deretan kursi yang lain. Kabarnya, ketika proses inilah bagian sensitif perempuan tersebut tersentuh tangan Kades dari Kecamatan Jenu.

Melihat hal tersebut, Kades dari Kecamatan Bangilan meradang. Sehingga, terjadi cekcok adu mulut antara kedua Kades tersebut, bahkan kedua Kades itu nyaris baku hantam. Beruntung aksi ini segera dilerai petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan juga petugas kepolisian yang ada di tempat tersebut. Selanjutnya, kedua pemimpin desa itu langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Tuban.

Kedua kades yang nyaris baku hantam.langsung dibawa ke kantor Satpol PP Tuban untuk didamaikan.

Tampaknya kemarahan Kades dari Kecamatan Bangilan belum reda. Di kantor Satpol PP ketegangan semakin memuncak. Bahkan, kades dari Kecamatan Bangilan sempat mengangkat kursi yang akan dihantamkan ke kades dari Kecamatan Jenu. Untungnya, petugas Satpol PP sigap sehingga dapat dilerai.

Dikonfirmasi, Plt Kepala Satpol PP Tuban, Heri Muharwanto, mengatakan kalau kejadian di Pendopo itu karena kesalahpahaman. Dua kades tersebut, setelah diamankan dari Kantor Satpol PP Tuban langsung diminta untuk pulang.

”Sudah kita damaikan Mas, tidak ada apa-apa lagi. Mungkin semua itu hanya kesalahpahaman saja,” pungkasnya. (duc)