kotatuban.com – Keberadaan pupuk yang masih sulit didapat membuat petani padi di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak semakin resah. Pasalnya mereka harus menunda memupuk tanama mereka yang mestinya sudah dipupuk dua kali karena umur tanaman padi rata-rata sudah 25 hari.
Lasmandar (50), petani warga Desa Kapu, Merakurak mengatakan, tanaman padi miliknya yang sudah berumur 15 hari baru dipupuk sekali saja. Padahal metinya sudah dipupuk awal sejak berumur seminggu.
“Ini terlaambat mas, mestinya umur seminggu sudah dipupuk, tapi ini sudah dua minggu lebih baru dipupuk,” terang Lasmandar, Rabu (14/12).
Petani yang saat ditemui tengah menaburkan pupuk di lahan padi miliknya ini mengatakan, sulitnya mendapatkan pupuk mejadi alasan para petani terlambat memberikan pupuk. Bahkan petani lain ada yang sama sekai belum memupuk tanaman mereka karena tidak mendapatkan penyubur tanah itu.
“Ini pupuk sisa kemarin Mas waktu bikin pembibitan, ini saja jumlahnya sedikit. Kalau tidak ada sisa ya tidak memupuk. Bahkan, ada petani yang belum memupuk tanamannya hingga sekarang ini,” terang Lasmandar.
Menurut Lasmandar saat ini pupuk tidak hanya sulit didapat, namun harganya juga cukup tinggi saat ada barang. Banyak kios pupuk resmi tidak memiliki stok pupuk, tapi kios dan toko tidak resmi justru memiliki persediaan.
“Kios resmi malah gak punya pupuk, saya dulu belinya ditoko tidak resmi. Pupuk yang merah harganya 170 per sag atau 50 kg,” terangnya.
Akibat keterlambatan pemberian pupuk ini, tanaman padi miilik petani tidak tumbuh secara maksimal. Padi yang mestinya sudah hijau dan rapat jusru kuning dibagian ujung daunnya.
“Penginya ada pupuk Mas, kalau kondisinya begini tanaman bisa tidak bagus,” harapnya. (kim)