kotatuban.com – Kelangkaan pupuk kembali terjadi di Kabupaten Tuban. Sehingga, para petani yang ada di Tuban sangat resah karena kelangkaan pupuk tersebut pada musim tanam tahun ini.
Para petani khawatir tanaman padi yang rusak akibat kekurangan pupuk, dapat berdampak pada penurunan hasil panen yang merugikan mereka hingga jutaan rupiah, seperti pada musim tanam sebelumnya. Kelangkaan pupuk dialami petani di wilayah Kecamatan Merakurak, Jenu, Tuban, dan beberapa kecamatan lainnya.
”Sekarang ini padi sudah waktunya memupuk, dan pupuk sangat sulit didapatkan. Ya, bisa-bisa padi saya ini akan gagal panen,” terang Guno Sari, salah satu petani asal Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, saat ditemui kotatuban.com, diareal persawahan miliknya, Sabtu (06/09).
Menurutnya, kesulitan mendapatkan pupuk sejak hampir satu bulan terakhir. berbagai jenis pupuk khususnya pupuk bersubsidi, seperti jenis urea, sp-36, za, maupun pupuk organik, makin langka dan nyaris menghilang dari peredaran. ”Akibat langkanya pupuk, tanaman padi yang berumur lebih dari satu bulan, ini tumbuh tak optimal, karena terlambat pemupukan,” ungkapnya.
Sementara itu, Juwari, petani lainnya juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, kelangkaan pupuk tersebut membuat harga pupuk melambung. Pupuk urea dan sp-36 masing-masing bahkan menembus harga Rp 115 ribu per karung ukuran 50 kilogram. ”Padahal, jika saat normal harga pupuk urea hanya kisaran Rp 80 ribu perkarungnya,” pungkas dia. (duc)