
kotatuban.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Tuban meminta seluruh masyarakat pesisir dan nelayan tradisional mewaspadai datangnya angin puting beliung. Karena potensi angin saat ini berada di kawasan pesisir pantai.
Sebelumnya pada Selasa (14/6) kemarin di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, puting beliung terjadi sekitar 13.00 dan merusak sedikitnya 11 rumah penduduk setempat.
“Angin tersebut masih menjadi ancaman serius sepanjang gelombang laut utara masih tinggi, masyarakat harus tetap waspda,” ujar Kasi Kesiap Siagaan Bencana, BPBD Tuban Saefiyudin, Rabu (15/06).
Berdasarkan data Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima BPBD Tuban, potensi angin dan gelombang pasang diprediksi masih akan terjadi hingga 16 Juni besok. Rata-rata puncaknya pada siang hari. Hal itu juga berpotensi membawa hujan sedang hingga lebat.
“Gelombang maksimal biasanya antara jam 12 siang, pada jam itu juga berpotensi angin di kawasan pesisir,” terang Asep, panggilan akrab Saefiyudin.
Sejauh ini kata Asep, gelombang pasang laut di Kabupaten Tuban belum sampai berdampak pada banjir Rob, meski diakui potensi itu selalu ada. Jika yang terjadi di Tuban sejauh ini masih sebatas ombak pasang saja yang cipratanya sampai ke area pemukiman warga yang berbatasan langsung dengan pantai, seperti di Kelurahan Karangsari, KEcamatan Tuban, Karangakung Kecamatan Palang, dan sebagian kecil desa di Desa Beji ,Kecamatan Jenu dan Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar.
“Potensi selalu ada karena kita kawasan pesisir, namun sejauh ini belum ada rob, hanya gelombang saja yang sempat merusak fasilitas trotoar di RE Martadinata itu saja, lainnya paling cipratan dari ombak yang sampai ke pemukiman atau abrasi, namun, tidak parah atau menggenang,” jelas Asep.
Diketahui, saat ini tinggi gelombang di utara laut Tuban berkisar 0.8 hingga 2.0 meter. Kecepatan angin di laut antara 2 hingga 24 knots, sedangkan kecepatan angin di darat 35 km/jam. (kim).