kotatuban.com-Bulan Ramadan memberikan keberkahan bagi penjual songkok (kopyah) musiman. salah satunya yang menjajakan daganganya di pinggir jalan Dr wahidin Sudirohusodo, Tuban. Pasalnya dagangan kopyahnya laku keras dibeli masyarakat muslim.
Sebut saja Ahmad Dhori (30) penjual kopyah yang membuka lapak daganganya diatas trotoar depan masjid Al Falah Tuban. Dia mengatakan, sejak awal bulan Ramadan pejualan kopyah miliknya suda laris manis.
“Sejak awal bulan Ramadan sudah berjualan mas. Alhamdulillah, sejak jual mulai awal puasa hingga saat ini dagangan kopyah saya laris,” kata Ahmad.
Ahmad biasa membuka daganganya mulai pukul 11.00 hingga menjelang taraweh. Untuk menunggu pembeli yang akan melaksanakan ibadah sunat di bulan puasa itu. Dalam sehari, rata-rata kopyah dagangan Ahmad terjual sebanyak 30 sampai 40 kopyah. Jika sedang ramai, dalam sehari Ahmad mampu memperoleh omset sebesar Rp500 ribu hingga Rp600 ribu.
“Saat ini banyak konsumen yang membeli kopyah, mungkin karena bulan puasa jadi banyak yang beli untuk taraweh maupun persiapan lebaran sholat Idul Fitri,” terang Ahmad saat ditemui di lapaknya.
Dijelaskannya, kopyah yang dijual bervariasi, mulai jenis kopyah siyed, malaysia, bordir cina, spon budru, spon batik hingga kopyah yang lagi ngetren dipakai ustad di televisi, seperti kopyah Ustad Jevri, dan Solmed. Untuk harga juga relatif terjangkau, dari harga paling murah berkisar Rp5.000 hingga paling mahal sebesar Rp40.000.
“Harga kopyah di sini murah, jenisnya juga banyak. Selain itu, modelnya juga macam-macam, konsumen tinggal milih saja,” paparnya.
Sementara itu, Darno (42) salah seorang pembeli warga Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban mengungkapkan, harga kopyah tersebut termasuk murah, cocok untuk kalangan menengah kebawah, meski mereknya tidak begitu terkenal. Namun saat dipakai sangat cocok dan terasa nyaman.
“Kopyahnya bagus, meski harganya tidak mahal, namun penggunaannya sangat nyaman, Selain itu, juga cocok untuk saya,” sambil memilih kopyaah yang cocok untuk ukuranya. (kim)