kotatuban.com-Selama dua pekan Januari 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mencatat 22 kasus demam berdarah. Jumlah tersebut tergolong tinggi, karena jika dirata-rata dalam satu hari ditemukan dua penderita demam berdarah (DB).
Langkah antisipasi sudah dilakukan Dinkes guna menekan bertambahnya penderita maupun penyebaran virus yng disebarkan melalui gigitan nyamuk itu.” Langkah penangananya kami sudah lakukan foging (pengasapan nyamuk) sebanyak 12 kali selama pertengahan bulan ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, dr Saiful Hadi, Kamis (16/1).
Dia menjelaskan, kelembapan udara seperti sekarang ini cukup mudah bagi nyamuk berkembang biak. Air hujan yang menggenang di tempat-tempat tertentu dapat menjadi sarang jentik nyamuk yang selanjutnya menyebarkan virus penyebab demam berdarah (DB). “Itulah sebabnya perlu ada kesadaran bagi kita semua agar di sekitar rumah itu tidak ada tempat yang dapat digenangi air agar tidak ada nyamuk yang bertelur di tempat itu,” Jelas Saiful.
Ditambahkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebaran nyamuk yang di kenal dengan sebutan Aides aigepty itu, diantaranya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) ataupun dengan penerapan 3M yakni, menutup, menguras, dan mengubur barang bekas yang bisa digenangi air hujan.
“Selain pola hidup bersih itu, pola makan juga harus di jaga untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem imunitas tubuh,” tandasnya.
Saiful menegaskan, pihaknya juga mewaspadai penyebaran DB terutama di daerah padat penduduk dan dataran rendah. Sebab zona tersebut menupakan daerah paling rawan penyebaran DB. Jika disuatu daerah terdapat warga dengan gejala DB, diharapkan segera melapor kepada petugas medis di desa maupun Puskesmas. (kim)
bp.blogspot.com