kotatuban.com – Haul Sunan Bonang Tuban, sedot ratusan pedagang dari berbagai daerah baik Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat. Kedatangan mereka adalah untuk mencari berkah haul yang diperingati setiap tahun atau pada bulan Suro, Jumat Wage penanggalan jawa.
Beragam dagangan dijajakan di sekitar Jalan Kartini, Jalan Veteran, di dalam dan sekeliling Alun-Alun Tuban.
”Setiap tahun berjualan di sini mas, peringatan Haul Bonang ini selalu ramai,” ujar Abu, ledagang sandal dan sepatu asal Surabaya, Rabu (19/10).
Abu yang berjualan beragam sandal anak dan remaja ini mengaku, setiap tahunya omset berjualan pada peringatan Haul Sunan Bonang, atau Raden Maulana Makdum Ibrahim tidak pernah kurang dari lima hingga tujuh juta dalam waktu hanya dua hari, yakni, Rabu dan Kamis.
“Kalau omsetnya tidak pernah kurang dari enam juta, rata-rata segitu setiap tahun jualan juga di tempat ini,” terang Abu.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lain, Tasripan, asal Kudus, Jawa tengah. Pedagang makanan ini bahkan mampu mendapatkan omset hingga sebelas juta saat berjualan makanan berupa jajanan khas Kudus, yakni Jenang Kudus. Dengan harga antara Rp20.000 hingga Rp45.000 perpotog ukuran 15 cm dengan tebal 6 cm. Pria yang berjualan bersama istri dan saudaranya ini mampu meraup untung jutaan rupiah.
“Modanya juga banyak mas, ini bahan bakunya mahal, mulai gula merah, tepung ketan dan bahan lainnya memang spesial,” kata Tasripan itu.
Makanan bertekstur lembek dan manis itu memang selalu meramaikan peringatan Haul Bonang. Makanan yang mirip dodol asal Garut, Jawa Barat ini banyak dijual, tidak hanya Tasripan, tapi pedagang lain di jalan-jalan sekitar Alun-Alun tempat peringatan haul juga banyak dijajakan.
Tidak hanya makanan, dan keperluan pakaian, alat elektronik, aksesoris, alat rumah tangga hingga hewan peliharaan juga dijajakan dalam peringatah Haul Sunan Bonang, mereka berderet di jalan bak pasar raya selama dua hari ini. (kim).