
kotatuban.com-Petugas gabungan Dinas Perekonimian dan Pinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban temukan daging sapi berkadar air tinggi dalam razia daging di sejumlah pasar tradisional, Jumat (25/7).
Meski tidak secara jelas menyebutkan daging yang dijual pedagang merupakan daging gelonggongan, penjual daging tersebut akhirnya mendapat teguran dari petugas. Sayangnya petugas juga tidak menyita temuan tersebut.
“Tadi kami temukan daging dengan PH (derajat keasaman) mencapai 6 hingga 7, dan itu masih dalam taraf normal. Selain itu juga tadi sempat kita temukan kadar air yang terlalu tinggi dalam daging. Meski masih bisa dikisumsi, namun, kadar air terlalu tinggi bisa mempengaruhi kualitas daging serta lebih memudahkan tertular kuman,” ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tuban, Pipin Diah Larasati.
Pipin menjelaskan, razia daging yang dilakukan petugas merupakan bagian dari aktifitas perlindngan konsumen. Dengan melakukan pemeriksaan terhadap daging sapi dan ayam, apakah layak dikosumsi atau tidak. Sehingga aman hingga ke tangan konsumen. Selain itu, mengantisipasi permainan oknum nakal yang memanfaatkan tingginya permintaan daging menjelang lebaran.
“Kegiatan ini rutin kami lakukan setiap tahun, karena biasanya kebutuhan daging lebih banyak saat lebaran, kita cek layak apa tidaknya daging tersebut,” jelas Pipin.
Lebih lanjut Pipin menjelaskan, pemeriksaan daging dilakukan sejak dari rumah potong hewan (RPH), hal itu dilakukan untuk menjamin, penyediaan daging memenuhi standart Aman Sehat Utuh Halal (ASUH). “Kita memantau langsung mulai dari RPH, hingga ke pasar dan sampai ke konsumen,” katanya.
Dalam razia itu, s ejumlah petugas, terlihat menyisiri satu persatu stand penjual daging yang ada di pasar baru Tuban, serta pasar krempyeng di Jalan Pramuka. Dari Razia tersebut petugas tidak menemukan daging yang tidak layak konsumsi, kecuali daging dengan kadar air terlalu tinggi.
“Hasil pemeriksaan, seluruhnya dalam kondisi layak konsumsi, hanya saja kadar air terlalu tinggi itu itu tadi temuanya,” pungkas Pipin. (kim)