
kotatuban.com – Belasan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di kawasan Terminal Wisata Kebonsari kisruh. Pasalnya, para PKL tersebut saling rebutan lahan sebagai tempat jualan mereka, rebutan lahan jualan tersebut terjadi sesama PKL, lantaran rebutan tempat yang dianggap paling strategis, Selasa (06/05).
Diketahui, PKL tersebut sebelumnya jualan diluar terminal wisata dan berjualan diatas trotoar berasal Jalan AKBP Suroko. Untuk itu, para PKL tersebut direlokasi ke kawasan dalam terminal wisata Sunan Bonang, oleh Pemkab Tuban, setelah beberapa kali diadakan pertemuan.
”Kisruh dipicu karena sebenarnya ada 30 PKL yang ada di luar (AKBP Suroko), tapi yang bisa masuk hanya ada sekitar 16 PKL saja. Sehingga para pedagang tersebut rebutan lapak untuk berjualan,” kata salah satu PKL saat ditemui kotatuban.com.
Selain itu, para PKL juga kisruh akibat rebutan tempat yang paling strategis. Beruntung petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan sejumlah anggota TNI segera mendatangi para PKL. Kemudian petugas melakukan pengundian nomor untuk mendapatkan masing-masing tempat. Meski tidak puas, beberapa PKL terpaksa mengikuti keinginan petugas gabungan tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Imron Achmadi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kisruh antar PKL tersebut.
”Mereka ribut gara-gara rebutan tempat untuk berdagang, Mas,” jelas Imron Achmadi.
Imron menerangkan, tempat yang disediakan untuk PKL yang berasal dari JL AKBP Suroko, di dalam kawasan terminal wisata Sunan Bonang ada sekitar 16 tempat. Dengan ukuran 2×2 meter persegi.
”Semoga setelah ini mereka mau terima dan bisa berjualan lagi. Selain itu, diharapkan para PKL tidak lagi jualan di jalan AKBP Suroko, soalnya jalan tersebut harus steril,” pungkasnya. (duc)