kotatuban.com – Rest Area Tuban yang berada dipojok pertigaan Jalan Teuku Umar dan Jalan RE Martadinata dan telah diresmikan Bupati Tuban, Fathul Huda pada 16 September mulai mati suri. Selain sepi pengunjung jga banyak kios yang enggan buka.
Pantauan kotatuban.com di lapangan, Jumat (26/09) dari 24 kios makanan dan minuman yang berada dibekas terminal Tuban tersebut hanya tiga kios yang buka untuk berjualan. Padahal, tempat peristirahatan yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tuban tahun 2012 dan 2013 sebesar Rp 5,8 milyar tersebut diharapkan akan mampu menjadi pusat ekonomi masyarakat.
”Kalau bukanya kios-kios makanan dan minuman disini ya tergantung pemiliknya. Terkadang ada yang pagi sudah buka, terkadang ada juga yang tidak buka,” ujar salah satu pekerja yang berada di Rest Area yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, malasnya para pedagang untuk membuka kiosnya, lantaran tempat tersebut masih sepi pengunjung. Sehingga, jika dipaksakan untuk berdagang para pedagang dapat dipastikan akan merugi.
”Ya, selama ini belum ada kendaraan maupun bus yang dari arah Jakarta ke Surabaya maupun arah sebaliknya yang berhenti disini. Mungkin, jika kendaraan antar provinsi diberhentikan disini akan lebih ramai lagi,” tandasnya.
Selain itu, sepertinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban juga belum serius mempromosikan tempat yang digadang-gadang sebagai tempat pusat oleh-oleh Tuban tersebut. ”Sudah 10 hari buka sampai sekarang masih sepi juga, mungkin promosinya masih kurang,” pungkasnya. (duc)