oleh

RPS Bersama SI Gelar Pelatihan Jurnalistik di Unirow

kotatuban.com– Ronggolawe Perss Solidarity (RPS) bersama PT Semen Indonesia (SI) kembali menggelar pelatihan jurnalistik. Kali ini giliran mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow)Tuban.  Sebanyak 35 peserta mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di gedung G kampus tersebut, Sabtu (7/6).

Pelatihan jurnalistik di Unirow
Pelatihan jurnalistik di Unirow

Menurut Ketua Panitia Sekolah Jurnalistik Dion Fajar Arianto, kegiatan di kampus Unirow Tuban kali ini merupakan kampus ke 3 di Tuban yang mendapat pelatihan.

“Ini adalah kampus ketiga, yang masuk dalam agenda pelatihan kami,” kata Dion.

Dion menjelaskan, pelatihan jurnalistik untuk mahasiswa tidak jauh berbeda dengan sekolah jurnalistik di Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain mendapatkan  pelatihan jurnalistik dasar dan keredaksian juga dibarengi dengan praktikmenulis berita. Diharapkan mahasiswa yang tergabung dalam jurnalis kampus mampu menulis dengam baik dan mengerti kaidah-kaidah penulisan jurnalis dan ilmu redaksian.

“Tidak berbeda dengan sekolah, kampus juga kami berikan materi dasar, ini untuk bekal mereka menyusun majalah kampus,” jelas Dion.

Sementara itu, Pembantu Rektor III Unirow Tuban, Mardi Widodo, dalam sambutanya mengatakan, mahasiswa harus mampu menyerap semua materi jurnalistik yang disampaikan para pemateri. Dia juga berpesan mahasiswanya mampu menjadi jurnalis yang berinsting tajam dalam menangkap suatu kasus jika suatu saat nanti menjadi wartawan. Sebab, kejelian seorang penulis juga menjadi salah satu faktor menciptakan tulisan (berita) yang baik.

“Kalian harus jeli dan punya insting tajam jika menjadi seorang jurnalis. Saat wawancara juga harus menanyakan sesuatu yang berbobot, dan terpenting pemberitaan harus berimbang,” katanya dihadapan peserta.

Mardi menambahkan, seorang jurnalis tidak hanya di tuntut pandai dalam menulis, akantetapi juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Diharapkan setelah pelatihan hari ini majalah kampus semakin greget dan memiliki bobot, baik secara pemberitaan maupun penyusunanya.

“Penting juga mahasiswa memahami cara berkomunikasi yang baik, karena itu juga pendukung sebelum terjun menjadi jurnalistik” katanya.

Sementara Wiwanda Agus, salahs eorang peserta yang juga terlibat dalam keredaksian majalah kampus mengaku, cukup bersemangat mengikuti jalanya kegiatan. Karena menurut dia, kegiatan semacam ini akan menambah pengetahuanya tentang jurnalis.

“Selanjutnya ini akan menjadi tambahan kami untuk mengelola majalah kampus,” kata Agus. (kim)