kotatuban.com – Perkumpulan wartawan yang ada di Tuban, Ronggolawe Press Solidarty (RPS) menggelar donor darah dan tasyakuran, Selasa (09/02). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Pres Nasional (HPN) tahun 2016.
Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Wartawan Tuban Jalan Pramuka tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, SKPD, dan beberapa komunitas yang ada di Kabupaten Tuban.
Ketua RPS, Khoirul Huda dalam sambutannya mengatakan, pada kegiatan HPN tahun 2016 ini RPS sengaja hanya menggelar secara sederhana, yakni hanya kegiatan sosial donor darah dan tasyakuran. Namun, RPS juga tidak melupakan kegiatan sosial lainnya yang rutin dilakukan dalam rangka HPN.
”Insya Allah pada 8 Maret 2016 mendatang kita akan melakukan tanam pohon dan santunan anak yatim yang akan dilaksanakan di Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabakan,” terang, Huda.
Lebih lanjut, Huda mengatakan, bahwa RPS mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Pasalnya, selama ini Pemkab Tuban selama ini telah memberikan fasilitas berupa kantor kepada wartawan yang ada di Tuban.
”Saat ini Pemkab Tuban juga telah welcome kepada wartawan dalam rangka tugas kejurnalistikannya,” ujar wartawan koran harian tersebut.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein dalam sambutannya mengatakan, pihaknya juga telah mengintruksikan kepada seluruh SKPD untuk bekerjasama dengan wartawan yang ada di Tuban.
”Dinas-dinas itu juga harus terbuka dengan wartawan. Jika ada wartawan minta data yang tidak usah ditutup-tutupi. Nanti jika ada yang ditutup-tutupi pasti dicurigai ada apa-apa,” ujar orang nomor dua di Pemkab Tuban tersebut.
Lebih lanjut, Wabub Noor Nahar mengatakan, peran pres saat ini sangat vital. Sebagai salah satu pilar demokrasi Pres mempunyai tugas yang sangat penting sekali. Yakni, salah satunya mumpunyai tugas memberikan kritik yang membangun kepada pemerintah melalui karya tulisannya.
”Wartawan ini juga sebagai kontrol pemerintah. Dan wartawan harus benar dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Kalau informasi yang diberikan kepada masyarakat salah akhirnya pemahaman masyarakat juga akan salah,” pungkasnya. (duc)