kotatuban.com – Banyaknya kerusuhan dan bentrokan dibeberapa daerah di Indonesia yang diakibatkan beda dukungan terhadap Calon Presiden (Capres) membuat sebagian pendukung Capres di Tuban prihatin. Sehingga, di Tuban pendukung Capres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK menggelar futsal bersama, Jumat (28/06) malam.
Futsal bersama yang digelar dilapangan Futsal Gajah tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat luas berpolitik secara damai. Selain itu, futsal ini juga untuk menunjukan kepada masyarakat luas meski beda pilihan tapi tetap bisa hidup damai dan berdampingan.
”Dengan laga ini kami ingin menunjukan kepada masyarakat luas walau beda dukungan pada Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang, kami masih bisa hidup rukun, damai, dan tanpa permungsuhan. Saya juga berharap apa yang dilakukan pendukung Capres dari Tuban ini bisa ditiru oleh daerah lainnya,” terang, Edy Purnomo, salah satu pemain futsal yang mengaku mendukung pasangan Capres nomor 1 pada Pilpres mendatang.
“Meski kami mendukung Capres serta Cawapres yang berbeda, kami ingin menunjukan apapun pilihan kami, kami akan tetap bersahabat, pada dasarnya mereka, (Capres dan Cawapres) tujuannya baik, untuk membangun Negara lebih maju, dan, dengan ini kami ingin menunjukan, kalau di Tuban aman. ” Tutur Edy, salah seorang relawan yang ikut andil dalam pertandingan tersebut.
Dari informasi yang didapat kabartuban.com, aksi futsal bersama kedua relawan pendukung tersebut, didapat secara spontan, karena banyaknya pemberitaan dimedia, pendukung Capres, yang momojokan Capres yang satu dengan yang lainnya.
Sementara itu, salah satu pendukung Capres Jokowi-JK, Jamal Ghofir, mengungkapkan, bahwa ide futsal bersama antar pendukung Capres nomor 1 dengan Capres nomor 2 tersebut terjadi secara spontan. Hal ini didasari oleh banyaknya perpecahan antar pendukung Capres yang satu dengan yang lain. Selain itu, juga banyaknya pihak yang satu menyudutkan pihak yang lain karena beda dukungan.
”Ide ini tercetus saat kita berada di warung kopi, dan ngopi bareng. Karena kami juga sudah terbiasa ngopi bareng walau beda pendapat tentang Capres masing-masing. Saat di warung kopi kita juga sudah biasa diskusi dan mengunggulkan Capres masing-masing. Tapi juga tidak sampai adu fisik seperti di derah lain, walaupun kita beda pendapat,” pungkasnya. (duc)