
kotatuban.com – Rumah korban penyekapan dan kekerasan Andi Arman (17) yang berada di Kelurahan Sukolilo Gang V, Kecamatan Tuban sering didatangi oknum petugas. Diduga oknum petugas ini dari salah satu kesatuan yang terlibat penganiyaan tersebut. Mereka meminta keluarga Andi untuk mencabut laporan yang diduga melibatkan salah satu okinum anggota TNI AD.
Ibu korban Andi, Ramami (39) saat ditemui kotatuban.com, Rabu (01/10) dikediamannya membenarkan bahwa beberapa hari belakangan sudah beberapa kali ada orang yang mendatangi rumahnya.
”Intinya orang yang mendatangi rumah saya membujuk saya untuk mencabut laporan saya kepada salah satu anggota TNI yang diduga telah melakukan kekerasan terhadap anak saya itu,” tutur Ramami.
Diberitakan sebelumnya, kasus penyekapan dan penganiayaan yang menimpa Andi Arman (17) warga Kelurahan Sukolilo Gang V, Kecamatan Tuban, diduga melibatkan oknum Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Oknum tersebut diduga berinisial K, berusia 48 tahun, mempunyai pangkat Serma dan tinggal di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR) Tuban, Imanul Isthofiana. Lembaga yang mendampingi kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap anak tersebut. ”Iya betul menurut pengakuan korban ada oknum TNI yang terlibat dalam penganiayaan yang menimpa korban,” kata Imanul, saat dikonfirmasi kotatuba.com, Senin (29/09) terkait penganiayaan terhadap anak dibawah umur tersebut. (duc)