oleh

Satu Desa di Kecamatan Montong Belum Ajukan Pencairan Dana Desa

Mahmudikotatuban.com– Hingga menjelang pencairan Dana Desa (DD) tahap dua, terdapat satu desa di Kecamatan Montong yang belum menerima pencairan Dana Desa. Yang lebih mengherankan, desa tersebut hingga kini bahkan belum mengajukan draf pencairan dana desa sebagamana mestinya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa dan Keluarga Berencana (Bapemas dan KB) Kabupaten Tuban, Mahmudi mengatakan, satu desa yang belum mengajukan pencairan dana desatersebut berasal dari Kecamatan Montong, yakni Desa Talun.

Penyebab belum diajukannya draft pencairan dana desa oleh Pemdes Talun adalah karena Kepala desanya diduga tersangkut sebuah kasus sehingga draft pengajuan pencairan dana desa belum dibuat oleh Pemdes setempat.

“Hanya satu yang belum melakukan pengajuan pncairan, kita tahu kepala desa disana dikabarkan sedang tersandung kasus hukum. Kemaren terakhir adalah desa Sawir yang sudah kami naikan ke pengelola keuangan,” ujar Mahmudi, Kepala Badan Pemberdayaan masyarakat dan Pemerintah Desa dan Keluarga berencana (Bapemas dan KB) Kabupaten Tuban.

Mahmudi tidak menampik, bahwa keterlambatan pencairan dana desa ini akan merugikan masyarakat desa setempat, sebab, dengan belum diajukannya pencairan dana desa otomatis pembangunan di desa tersebut akan terlambat pula.

“Keterlambatan ini pasti akan merugikan pemerintah desa, program pembangunan pasti akan terhambat,” kata Mahmudi.

Dalam rangka percepatan itu, Mahmudi mengaku Bapemas sudah membentuk tim asistensi terkait pendampingan berbagai hal dalam percepatan pencairan Dana Desa, sekaligus persiapan untuk pencairan dana desa tahap dua yang akan dimulai pada Agustus ini.

“Tim ini akan melakukan pendampingan kaitannya dengan pertanggungjawaban, agar proses lebih cepat dan tepat waktu,” kata Mahmudi.

Untuk diketahui, tahun 2016 ini dana desa naik seratus persen lebih dari tahun sebelumnya yakni dari Rp. 88 Milyar menjadi 197 milyar. Dan tahun 2017 diprediksi dana itu akan dinaikkan kembali hingga sekitar 200 milyar. “kemungkinan akan naik, mudah-mudahan begitu,” pungkas Mahmudi. (kim)