kotatuban.com – Santri juga bisa menjadi jurnalis atau wartawan. Terbukti saat ini tidak sedikit jurnalis yang berlatar belakang santrri. Begitulah yang disampaikan K Ahmad Damanhuri, Ketua Yayasan al-Hadi, sekaligus pengasuh pondok pesantren Al Hadi Desa Banjararum, Kecamatan Rengel. Sebab, dengan menjadi jurnalis, bisa mewanwancarai siapa saja.
‘’Bisa wawancara dengan bupati, Direktur Pertamina dan sebagainya. Makanya menjadi jurnalis itu indah,’’ ujar Kiai Damanhuri, saat memberi sambutan dalam pembukaan Sekolah Jurnalistik Dasar (SJD) untuk SMA/SMK/MA hasil kerjasama Ronggolawe Pres Solidarity (RPS) dengan Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati, Rabu (21/11).
Pada pembukan sekolah jurnalistik tersebut dihadiri Tarmizi Legal and Relation Staf PT Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati dan Ketua RPS Khoirul Huda. Juga hadir Sekretaris Kecamatan Rengel Suwasis, Kepala Sekolah SMK Plus Al Hadi Shodiqun serta ketua yayasan. Sebanyak 32 peserta dari siswa sekaligus santri terlibat dalam kegiatan selama dua hari ini.
Tarmizi berharap kegiatan tersebut bisa memberi manfaat pada para siswa dan santri yang menjadi peserta. Karena itu, semua peserta diharapkan menyimak dan mencermati semua materi yang disampaikan para wartawan.
‘’Semoga bermanfaat, ini salah satu bentuk dukungan kami dalam dunia pendidikan, khususnya bagi warga di sekitar lokasi kegiatan Pertamina,’’ katanya.
Hal yang sama disampaikan Sekcam Rengel Suwasis. Dia mengatakan, tidak semua sekolah dan semua siswa mempunyai kesempatan mengikuti kegiatan sekolah jurnalistik. Karena itu, dia meminta agar para peserta memanfaatkan benar sekolah jurnalistik tersebut untuk menambah wawasan dan ilmu.
‘’Ilmu yang diberikan nanti sangat bermanfaatkan. Gunakan kesempatan ini untuk mengembangkan potensi kalian semua untuk lebih baik ke depan,’’ pungkasnya.(rto)