kotatuban.com-Satpol PP Tuban nyatakan peredaran arak di Tuban tinggal 4 persen. Itu pun merupakan sisa dari pemberantasan pabrik arak yang banyak ditemui di wilayah Kecamatan Semanding. Sejak ahir tahun 2013 hingga saat ini keberhasilan pemerintah dalam pemberantasan sudah bisa dikatakan di atas 95 persen.
Kepala satuan polisi pamong praja (Satpol PP) Pemkab Tuban Heri Muharwanto mengatakan, setelah penegakan perda tentag arak yang getol dilakulkan pemerintah sejak ahir 2013 lalu. Saat ini peredaran arak paling tinggi hanya sekitar 4 persen. Jumlah tersebut merupaka sisa dari pembersihan yang dilakukan pemerintah yang sampai saat ini masih mokong dan memproduksi dalam kapasitas kecil secara sebunyi-sembunyi.
Dijelaskan Heri, dari 126 pabrik arak berskala kacil, menengah hingga besar yang sebelumnya beroperasi sudah ditertibkan dan sudah tutup. Saat ini tidak ada satu pun produsen arak di Kecamatan Semanding produksi.
Diakui Heri, kendala pemerintah dalam pemberantasan secara total industri minuman keras jenis arak yang ditengarai sebagai bahan baku mnuman oplosan “cukrik” dikerenakan pemerintah tidak bisa melakukan pemantauan selama 24 jam sehingga masih ada sisa produsen arak meski tinggal sedikit. “Jika masih ada di warung-warung, itu adalah produsen kecil yang memproduksi secara sembunyi dengan peralatan kecil,” jelas Heri.
Namun demikian Heri mengaku, pihaknya terus menerus melakukan sidak. Setidaknya dalam satu bulan petugas Satpol PP melakukan minimal sidak hingga 10 kali untuk mengantisipasi munculnya produsen baru besar.” Selain sidak yang kami lakukan seminggu 4 kali. Harapan kami, masyarakan juga berperan aktif dalam pengawasan, jika ada lokasi atau tempat yang dicurigai segera melapor agar segera kami tindaklanjuti,” tegas Heri. (kim)
