oleh

Sawah Tadah Hujan Plumpang Mulai Panen Raya

image
Panen raya di Plumpang

kotatuban.com-Gabungan Kelompok Tani  (Gapoktan) Kecamatan Plumpang,  panen raya padi bersama camat setempat di Desa Sumurjalak, Plumpang, Tuban. Padi yang dipanen dalam panen raya tersebt merupakan padi varietas (jenis)  Serang,  yang memiliki kualitas cukup baik dan merupakan padi paling banyak ditanam petani di Kabupaten Tuban.

Menurut Camat Plumpang  Sudarmaji, pihaknya terus berupaya meningkatkan produksi padi dan saat ini. Pemerintah kecamatan bersama UPTD Pertanian setempat tengah konsen menggarap lahan tadah hujan.  Sebab, tidak seluruh lahan persawahan wilayah Kecamatan Plumpang, merupakan  daerah aliran sungai Bengawan Solo, sehingga masih terbatas  ketersediaan air untuk sebagian lahan pertanian.

“Untuk meningkatkan oroduksi gsbah kami juga harus garap sawah tadah hujan. Wilayah selatan dekat bantaran Bengawan Solo memang murni sawah irigasi teknis, namun, sebagian lagi termasuk Desa Sumurjalak ini masih sawah tadah hujan,” ujar Camat Plumpang Sudarmaji, Jumat (27/3).

 
Untuk itu, lanjutnya, lahan seluas kurang labih 2.000 hektar dari total lahan di Kecamatan Plumpang seluas 5.300 hektar akan ditambahkan sumur bor untuk peningkatan produksi lahan tadah hujan. Sebab saat masa tanam kedua hanya lahan di sekitar sumur bor saja yang masih dapat ditanami padi. Sementara sisanya tanaman palawija yang tidak banyak membutuhkan air.

“Saat musim panen pertama seperti ini memang seluruh lahan tadah hujan ditanami padi, namun, saat masa tanam kedua sudah berkurang karena ketersediaan sumur bor yang masih terbatas,” terang  Sudarmaji.

Pihanya berharap, daerahnya mampu berswasembada beras, sehingga harga beras  tidak melambung tinggi. Diharapkan, hasil padi di Plumpang tidak hanya lima hingga enam ton per hektar kalau bisa sampai tujuh ton per hektar untuk lahan tadah hujan.

 “Kita akan mengejar target tambahan satu ton per hektar dari panen saat ini yang masih lima hingga enam ton per hektar.  Melimpahnya produksi  padi lokal tidak hanya akan mebuat harga beras stabil, namun  juga dapat menekan angka impor yang terus terjadi,” papar  Camat Plumpang itu.

Sementara, pembina Gapoktan Kecamatan Plumpang, Andi M Akram mengungkapkan, lahan padi tadah hujan di Kecamatan Plumpang memang cukup produktif, dengan luasan setengah dari total lahan di Kecamatan tesebut, mampu menghasilkan rata-rata 6 ton padi per hektar.

“Cukup bagus produktifitasnya, namun karena tadah hujan lahan di sini hanya mampu dua kali masa tanam dalam satu tahun. Kita akan coba nanti terus mengembangkan potensi pertanian dengan menambah satu lagi masa tanam, kalau bisa dua kali padi dan satu kali palawija,” kata Andi. (kim).