kotatuban.com – Sejumlah Pegawai Negeri Sipilb (PNS) diduga kuat sebagai pengguna narkoba. Untuk mensetirilkan PNS dari penyalahgunaan obat terlarang itu dilakukan tes urine bagi abdi negara di Tuban.
Sebanyak 291 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, melakukan tes urine bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Kamis (26/03).
Selain Bupati Tuban Fathul Huda dan Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husaien yang menjadi peserta tes urine, juga Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban Budi Wiyana, dan seluruh eselon 2, seluruh eselon 3. Karena keterbatasan waktu, masing-masing instansi hanya mengimkan perwakilannya saja.
”Untuk perwakilan-perwakilan yang kita undang sebenarnya dalam tanda petik kita pilih, yang terindikasi (menggunakan narkoba),” ujar Wabub Noor Nahar, usai mengikuti tes urine, Kamis (26/03).
Peserta yang mengikuti tes urine terdiri dari camat, SKPD, Sekretaris Dinas, ataupun Kepala Bidang. Undangan diberitahukan secara mendadak. Hal ini dilakukan supaya tidak ada yang berusaha melakukan manipulasi tes urine ini.
”Pemberitahuannya baru kemarin sore kami kirimkan, sehingga mendadak. Dan undangan itu hanya undangan sosialisasi narkoba. Ada tes urine ya sekarang ini,” ungkapnya.
Menurutnya, apabila ada pegawai yang dinyatakan positif dalam tes urine tersebut. Wabup menyebut akan dilakukan penelurusan kembali apakah pegawai ini benar-benar menggunakan narkoba atau obat sejenis untuk penyembuhan penyakit yang dideritanya.
”Jika ada PNS yang teridentifikasi menggunakan narkoba, kita akan dalami dan telusuri terlebih dahulu apakah ada yang dinyatakan positif menggunakan Psikotropika, termasuk didalamnya menggunakan Karnopen sebagai konsumsi atau untuk pengobatan,” terang Noor Nahar.
Namun begitu, lanjutnya, jika nanti ditemukan PNS sebagai pengguna narkoba yang tidak ada kaitannya dengan penyakit yang dideritanya, akan dialkukan Kalau benar akan pemanggilan serta memberlakukan sangsi kepegawaian sebagaimana mekanisme yang ada. Selain itu juga akan dilakukan upaya pembinaan atau mungkin rehabilitasi apabila bisa disembuhkan,” tandasnya. (duc)