kotatuban.com – Hujan deras yang mengguyur hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban sejak Minggu (21/1) siang hingga sore membuat tiga desa di Kecamatan Merakurak terendam banjir, selain itu dua fasilitas pendidikan di kecamatan tersebut juga tergenang.
Tiga desa yang terdampak banjir meliputi desa Kapu, Tahulu dan Mandirejo. Air yang berasal dari sungai Jambon yang tanggulnya jebol membuat banjir bertahan hingga Senin pagi. Selain merendam rumah, banjir juga menggenangi dua sekolah, yakni RA Salafiyah NU dan MI Salafiyah Mandirejo. Siswa terpaksa diliburkan karena banjir mengganggu aktifitas belajar.
“Tadinya tidak diliburkan, anak-anak juga sudah datang, namun, air sepertinya belum akan surut makanya sekolah diliburkan hari ini,” ujar Nasrudin Wakil Kepala Salafiyah Mandirejo, Senin (22/02).
Dutambahkan Nasrudun, banjir setidaknya sudah menerjang sekolah mereka tiga kali dalam musim ini. Penyebabnya adalah Sungai Jambon yang airnya meluap karena tanggul penahannya jebol.
“Kalau tidak salah tiga kali ini, dan ini terjadi hampir setiap tahun,” katanya.
Sementara itu, puluhan pelajar nampak berada di halaman sekolah yang digenangi air lebih dari setengah meter. Dengan celana pendek yang hampir menyentuh air mereka mengeluarkan sepeda mereka yang semula diparkir di halaman sekolah untuk pulang ke rumah masing-masing.
“Sekolah diliburkan, ini banjir, mau pulang saja,” ujar Aan, seorang siswa.
Seperti diketahui, tanggul Sungai Jambon sudah empat kali jebol. Pertama tahun 2013, kemudian akhir 2014 dan akhir 2015 mengalami jebol lagi dan setelah diperbaiki jebol lagi pada Februari 2016 ini. (kim)