oleh

Sepuluh Desa di Plumpang Terendam Banjir

image
Jalan poros desa terendam luapan Bengawan Solo dan Avour Kuwu

kotatuban.com – Banjir melanda sepuluh desa di Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban. Banjir disebabkan meluapnya dua sungai dalam waktu bersamaan. Yakni Bengawan Solo di bagian selatan, dan Avuor Kuwu di sisi utara. Akibatnya, empat titik jalur utama penghubung antar desa di wilayah setempat, lumpuh. Selain itu, genangan air juga merendam sejumlah rumah warga.

Banjir berlangsung sejak tiga hari lalu, dan terus meningkat hingga hari ini. Tidak hanya merendam rumah, namun, juga melumpuhkan akses jalan utama  yang menghubungkan sejumlah desa di wilayah setempat. Salahsatunya jalan poros sepanjang 3 kilometer dari Desa Bandungrejo menuju Desa Kedungrojo ke arah Kecamatan Rengel. Jalan ini terendam banjir setinggi 50 centimeter, sehingga tak dapat dilintasi kendaraan, terutama roda dua.

Sejumlah pengendara motor yang nekat melintas, terpaksa balik arah. Motor yang mereka kendarai mogok di tengah banjir, sehingga harus didorong.

“Saya perjalanan dari Surabaya mau ke Rengel Tuban, waduh sudah susah beneran ini pak. Tadi sudah jalan pertengahan tak kira sudah surut lakok airnya malah tambah tinggi,” keluh Karsid (37), pengendara motor yang melintasi jalur ini, Sabtu (27/02).

image
Diberikan tanda peringatan agar pengguna jalan hati-hati

Selain jalan ini, kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan dari arah Kecamatan Plumpang menuju Desa Bandungrejo, ruas jalan geger yang menghubungkan Desa Klotok dan Desa Magersari, serta ruas jalan banget menuju Desa Plandirejo. Banyak titik jalan yang terendam banjir ini  membuat aktifitas warga terhambat. Warga mengaku harus merelakan waktu mereka habis di perjalanan, sehingga terlambat beberapa jam.

“Perjalanan saya telat sampai tiga jam, saya capek sekali karena harus jalan kaki sejauh lebih dari 2,5 kilometer. Jadi terpaksa balik arah, sebab sampai pertengahan jalan, ternyata sudah tidak mampu lagi saya,” tambah Karsid.

Sementara itu, di wilayah pemukiman. banjir telah merendam lebih dari 30 rumah warga yang berada di Desa Bandungrejo, dan Dusun Karanganyar. Genangan air setinggi 30 centimeter membuat warga tak bisa leluasa beraktifitas. sejumlah warga memilih menutup rapat rumah mereka, diantara kepungan banjir.

“Banjir di wilayah Plumpang ini, ada dua sisi, ada banjir luapan Bengawan Solo di Desa Kebomelati dan banjir dari avour. Saat ini sudah ada 4 jalan poros yang terdampak, diantaranya ruas jalan dari Bandung ke arah Plumpang, Kedungrojo menuju Bandungrejo, ruas jalan menuju Dusun Geger, dan ruas jalan menuju Banget, untuk rumah yang terendam berada di Desa Bandungrejo dan sebagiannya di Karanganyar,” jelas Sudarmaji, Camat Plumpang.

Berdasarkan data di kecamatan setempat. Banjir akibat meluapnya sungai avur kuwu dan bengawan solo. Melanda 10 desa meliputi Desa Kedungrojo, Sembungrejo, Plandirejo, Bandungrejo, Klotok, Kedungsoko, Plumpang, Kebomelati, sebagian Desa Penidon, dan Magersari. Di wilayah-wilayah ini, banjir sebagian besar merendam areal pertanian yang sudah ditanami padi dan siap panen.

“Tentu kita terus berupaya, dan bekerjasama dengan kelompok HIPPA, BPBD dan Koramil untuk menutup tanggul-tanggul sungai yang jebol,” pungkasnya. (yit)