kotatuban.com – Setelah diprotes petani akhirnya kontraktor Jalan Lingkar Selatan (JLS) kembali mengeruk sungai yang dipenuhi material, Rabu (09/09/2020)
“Alhamdulillah setelah kami protes, kontraktor pekerja JLS mau mengeruk material yang menutup aliran sungai,” jelas Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Tuban, Karso.
Dikatakan Karso, kontraktor menutup aliran sungai ini sudah dilakukan pada Jum’at (4/9) kemarin. Karena khawatir tidak bisa mengairi lahan pertanian, sehingga para petani protes. Petani pun menyayangkan sikap kontraktor yang tidak bertindak gegabah itu.
“Padahal aliran sungai ini setiap seminggu sekali ada kiriman air dari hulu. Sebab, sejak musim kemarau petani secara bergantian menggunakan air sungai ini,” ujar Karso saat berada di lokasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi menyangkal terkait penutupan aliran sungai itu dan sebenarnya hanya mis komunikasi. Sebab, sebelumnya pihak kontraktor dan pengawas dari PUPR sudah berkoordinasi dengan desa. Sedangkan, pengurukan sungai itu hanya bersifat sementara dan nanti akan diganti dengan box culvert.
“Ya secepatnya akan kita pasang box culvert dan rencana minggu ini,” paparnya.
Ditempat yang sama, pihak Pt Tectonia Grandis Surabaya penggarap JLS yang diwakili Koko menerangkan, saat ini pihaknya sudah melakukan pembongkaran material itu. Kemudian, akan mengganti box culvert dalam waktu secepatnya.
“Dalam waktu dekat akan kami ganyi box culvert,” pungkasnya.(ims)