kotatuban.com – PT Semen Gresik (SG) terus mengelola lingkungan agar menjadi perusahaan yang ramah lingkungan. Bahkan lokasi pasca tambang selain dimanfaatkan untuk embung-embung dan perikanan keramba, juga ‘disulap’ menjadi kawasan wisata yang menyenangkan.
Seperti lahan pasca tambang di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek. Lahan tambang sekitar 1000 meter persegi yang disebut sebagai Bukit Daun ‘disulap’ menjadi tempat wisata yang kreatif dan menyenangkan.
Disebut Bukit Daun, karena taman ini menyerupai bentuk daun yang berada di ketinggian. Siapa sangka lokasi yang memiliki pemandangan indah dan berhawa sejuk ini adalah lahan bekas tambang batu kapur milik Semen Indonesia.
Langkah ini sesuatu yang luar biasa. Saya yaqin lahan ini lebih indah dari sebelumnya. Ini menunjukkan jika perusahaan sangat peduli dengan lingkungan. Bukan merusak seperti yang dikatakan sebagai orang,” terang Deputi Bidang Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdulah bersama Direktur Utama Semen Gresik Mukhamad Saifudin saat meresmikan tempat wisata Bukit Daun, Kamis (22/02).
Direktur Utama Semen Gresik Mukhamad Saifudin mengatakan, taman bukit daun yang diresmikan ini menempati lahan seluas 1.000 m2. Taman ini mulai dibangun akhir Desember 2016 dan selesai pada Januari 2018.
Taman Bukit Daun selain rindang juga ditanami 10 tanaman langka yang sudah jarang dijumpai seperti kawista, damar, gaharu, ulin, duwet, kurma dan tanaman jenis obat yang khusus.
Taman Bukit Daun akan menjadi wahana wisata baru bagi masyarakat. Beberapa fasilitas telah disiapkan, diantaranya tempat parkir dan toilet. Selain itu, bagi yang suka foto-foto menarik, wisata ini sangat layak, karena menyuguhkan pemandangan yang indah. Taman Bukit Daun dibuka pada jam tertentu. Hari Senin-Jumat dibuka pukul 15.00-17.00 WIB. Sedangkan pada hari Sabtu Minggu bisa dinikmati mulai jam 08.00 hingga jam 17.00.
Mukhamad Saifudin menambahkan, Semen Indonesia dalam melakukan penambangan selalu mengedepankan praktik penambangan yang ramah lingkungan. Lahan batu kapur menjadi sarana wisata dan hutan yang hijau. Sedangkan lahan tanah liat yang bisa difungsikan untuk budidaya ikan dan pengairan lahan pertanian bagi masyaraat sekitar,
Hingga tahun 2017 Semen Indonesia telah melakukan reklamasi lahan pasca tambang batu kapur seluas 187,66 hektar dengan jumlah pohon sebanyak 187.935 tanaman. Sedangkan di
Lahan pasca tamabang tanah liat seluas 67,04 hektar dengan jumlah pohon mencapai 109.932 batang, diantaranya pohon Jati, Johar, Mahoni, Sengon, Trembesi dan Kesambi. (ros)