kotatuban.com – Siti Nurwati perempuan kelahiran tahun 1972 warga Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak tersebut harus bekerja keras untuk mempertahankan hidupnya. Ibu satu anak yang memiliki keterbatasan penglihatan tersebut pada sore hari dia nekad berjualan jajanan di Taman Pendidikan Al-quran (TPA) yang tak jauh dari rumahnya demi untuk dapat menyekolahkan anak semata wayangnya dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
”Kalau sore saya berjualan gorengan dan jajanan untuk anak-anak yang ngaji,” ujar Siti saat disambangi kotatuban.com dikediamannya, Rabu (11/04).
Menurutnya, rata-rata dia jualan dalam sehari hanya dapat sekitar Rp20.000-Rp25.000. Sedangkan, suaminya Nuryatno (56) harus menarik becak walaupun kesehatannya sering terganggu.
”Kalau ngajinya tidak libur ya sehari dapat sekitar Rp20 ribuan. Kalau bapak gak pasti juga kadang dapat ya sekitar Rp25 ribu kadang juga gak dapat uang sama sekali, becak kan sekarang sepi,” ujarnya.
Menurutnya, dia dan suami bekerja keras agar anak semata wayangnya Siti Nur Laili yang kini duduk dibangku SMP kelas 2 dapat sekolah terus. Bahkan, jika nanti lulus SMP, dia berharap anaknya tersebut dapat melanjutkan ke bangku SMA.
”Saya berharap dapat terus menyekolahkan anak saya, walaupun kondisi serba kekurangan,” pungkasnya. (duc)