kotatuban.com-Soal buku panduan kurikumum 2013 (K13) yang hingga pertengahan semester pertama ini belum ttntas distribusinya untuk wilayah Kabupaten Tuban. Menyikapi hal itu Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, segera jadwalkan hearing (pertemuan) dengan Dinas Peendidikan Pemuda dan Olahraga (Dinas Dikpora) Tuban.
Ketua komisi C DPRD Tuban, Maratun Solikhah, mengungkapkan, komisinya yang akan segera menetapkan kegiatan dan jadwal kegiatan. Salah satunya adalah untuk pertemuan membahas keterlambatan buku panduan kurikulum 13.
“Sesuai instruksi ketua dewan, untuk segera bekerja lebih cepat sesuai tugas komisi, salah satunya adalah pendidikan, yang teman-teman tanyakan ini, maka itu akan kami laksanakan,” kata Maratun menjawab pertayaan sejumlah wartawan.
Sayangnya, Maratun masih belum menjelaskan secara detail, kapan pertemuan dengan pihak Dikpoa Tuban itu akan dilaksananan. Dia hanya menjawab jika pertemuan itu akan secepatnya dilaksanakan seteah dirinya melakukaan rapat komisi dan penyusunan jadwal kegiatan.
“Ya secepatnya lah, tapi kami harus rapat komisi dulu, nanti jika sudah waktunya akan kami kabarkan keteman-teman,” terangnya.
Seperti diketahui, lambanya proses distribusi buku penduan kurikulum baru, tidak saja membuat siswa resah. Sebagian besar orang tua juga merasakan hal yang sama juga dirasakan para wali murid. Sebab, saat anakanya belajar di rumah tidak bisa membantunya , karena tidak ada buku panduan.
Siti Aisyah (45), warga Pucangan, Kecamata Montong, salah seorang wali murid merasakan hal itu. Dia mengatakan, anaknya yang duduk di bangku kelas satu sekolah menengah atas, baru mendapatkan beberapa buku panduan, sementara yang lainya masih memanfaatkan foto copian dari cetakan panduan CD miliki guru maupun sekolah, atau mengunduh dari internet.
“Kata anak saya juga begitu, bukunya belum datang semua, perintah gurunya, siswa ambil dari internet. Untung saja anak saya punya laptop, jadi ya gak berat, tapi kasihan juga temanya yang gak punya, panduan itu harus nunggu difoto copy sedikit-sedikit,” ujar Asiyah. (kim)