
kotatuban.com-Hingga hari ini, proses distribusi buku panduan kurikulum 2013 (K13) belum juga tuntas dilaksanakan. Sejumlah sekolah di Kabupaten Tuban mengaku belum menerima buku panduan secara keseluruhan, meski tahun ajaran telah lewat setengah semester.
Akibat keterlambatan tersebut, proses belajar mengajar pun terganggu, karena beberapa sekolah hanya mempunyai buku panduan berupa foto copy ataupun soft copy yang jumlahnya sangat terbatas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban Sutrisno mengatakan, pihaknya terus berupaya mengatasi problem tersebut, namun kapan pastinya distribusi tersebut akan selesai, pihaknya belum dapat memastikan karena kewenangan distribusi ada dipihak distributor (penyedia buku).
“Ini persoalan nasional bukan hanya Tuban saja. Selama ini kami tetap berusaha dengan meminta distribusi itu lebih cepat agar siswa dapat belajar dengan buku tersebut,” kata Sutrisno.
Sutrisno juga tidak dapat memastikan kapan distribusi buku tersebut akan selesai. Dia mengaku keterlambatan ini dari pihak penyedia/rekanan yang memenangkan kontrak pengadaan buku kurikulum baru yang skalanya nasional.
“Soal keterlambatanya yang pasti bukan kita, karena sebenarnya kita sudah ada dananya untuk buku itu, akan tetapi jika bukunya gak ada mau gimana,” tanya Sutrisno.
Sembari menunggu distribusi buku kurikulum 2013 selesai dilakukan, Sutrisno menghimbau kepada para pelajar untuk memaksimalkan sarana yang ada. Seperti memanfaatkan soft copy maupun hasil foto copy yang sudah ada.
“Sebenarnya masih ada cara, bisa menggandakan soft copy itu, bisa juga belajar menggunakan laptop bagi yang punya. Toh guru bisa juga menggunakan alat proyektor untuk memaparkan pelajaran,” terang Sutrisno. (kim)